hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ini Peran Strategis Kopontren Dukung Kopdes Merah Putih

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/12).
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/12).

PeluangNews, Semarang – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan pentingnya peran Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dalam mendukung dan menyukseskan Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

Penegasan tersebut disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/12).

Kegiatan ini dihadiri Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko, Kepala Dinas Koperasi Provinsi Jawa Tengah Eddy Sulistiyo Bramiyanto, Direktur Utama LPDB Koperasi Krisdianto Soedarmono, serta ratusan pelaku Kopontren dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Menkop Ferry menyampaikan bahwa Kopontren memiliki posisi strategis sebagai mitra Kopdes/Kel Merah Putih, baik dalam pengembangan usaha bersama, penguatan jejaring distribusi, maupun dukungan pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan. Menurutnya, Kopontren dapat menjadi contoh tata kelola koperasi yang profesional dan disiplin.

“Kopontren hadir sebagai motor penggerak tata kelola dan manajemen koperasi, sebagai contoh bahwa koperasi dapat dikelola secara rapi, disiplin, dan berkelanjutan,” ujar Menkop Ferry.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan Kopontren berbasis produksi, di mana hasil produksi Kopontren dapat disalurkan melalui jaringan Kopdes/Kel Merah Putih. Dengan kemitraan yang erat, kedua entitas koperasi tersebut diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara bersamaan.

“Saya ingin ini dijadikan sebagai salah satu pembahasan untuk pengembangan Kopontren di Jawa Tengah. Nanti akan kita kelompokkan, misalnya Kopontren mana yang produksi kecap, mana yang bikin sabun, dan lainnya,” katanya.

Untuk mewujudkan penguatan basis usaha Kopontren, Menkop mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) agar lebih aktif melakukan pendampingan, inkubasi, hingga dukungan pembiayaan.
Skema klasterisasi usaha dinilai penting agar produk Kopontren memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan.

“Nanti kita akan buat klasternya, LPDB mendampingi, diinkubasi, dan kemudian dibiayai sehingga hasil produksinya bisa dijual,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menkop Ferry menilai sinergi antara Kopontren dan Kopdes/Kel Merah Putih akan memperkuat ekonomi desa. Perputaran ekonomi yang terbangun melalui jejaring koperasi diyakini mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa.

Saat ini, Kementerian Koperasi mulai mengoptimalkan peran Kopontren dalam mendukung Kopdes/Kel Merah Putih melalui program pemagangan bagi pengurus, pengawas, dan pengelola Kopdes/Kel.

Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia koperasi.

“Banyak sekali Kopontren yang kita minta sebagai kakak asuh bagi Kopdes dan ada sebagian Koperasi Pesantren yang menjadi tempat magang bagi pengurus atau pengelola Kopdes,” ungkapnya.

Menkop Ferry optimistis Bimtek yang digelar di Jawa Tengah mampu melahirkan pengurus dan pengelola koperasi yang kompeten untuk mendukung operasionalisasi Kopdes/Kel Merah Putih ke depan.

Ia juga menegaskan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto terhadap pengembangan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional.

“Presiden berkali-kali menyampaikan tentang Pasal 33 UUD 1945, bahwa perekonomian disusun atas asas kekeluargaan, salah satunya melalui koperasi. Tahun depan kita akan memiliki ekosistem baru dengan beroperasinya sekitar 80 ribu Kopdes Merah Putih,” katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menekankan peran Kopontren sebagai wadah strategis pengembangan wirausaha dan ekonomi umat di lingkungan pesantren.

“Keberadaan Kopontren sangat penting sebagai pendukung mekanisme kehidupan ekonomi pesantren,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kopontren juga menjadi sarana pembinaan santri untuk berwirausaha sehingga penguatannya dinilai penting dalam membangun ekonomi yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Kami berharap dukungan dari Pak Menteri terus diberikan kepada Kopontren, khususnya di Jawa Tengah,” pungkasnya.

 

pasang iklan di sini