
Peluang news, Jakarta – Ada banyak biaya yang akan masuk dan keluar saat kita menjalankan suatu usaha atau bisnis. Biaya-biaya itu harus bisa kita susun dalam suatu laporan keuangan yang baik dan konkret.
Mengenai hal ini, Dosen Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Pamulang, Holiawati mengatakan, terdapat sejumlah masalah yang kerap ditemui dalam menyusun laporan keuangan, salah satunya seperti mencampurkan dompet pribadi dengan dompet usaha.
“Permasalahan keuangan yang sering terjadi pada UMKM adalah mencampurkan dompet pribadi dengan dompet usaha. Kemudian menggabungkan dompet industri dengan dompet dagang. Lalu, salah menentukan harga jual, pembukuan, dan penganggaran, sehingga dapat mengakibatkan suatu kegagalan atau bangkrut,” ujar Holiawati dalam kegiatan Webinar UMKM mengenai pentingnya Laporan Keuangan yang diselenggarakan secara daring, Kamis (22/2/2024).
Ia menyampaikan, berbagai permasalahan itu dapat diselesaikan dengan solusi yaitu memisahkan rekening pribadi, rekening keluarga, dan rekening usaha. Kemudian, dapat juga mengalokasikan pengeluaran bulanan dengan Dompet Traffic Light.
Apa itu Dompet Traffic Light?
Menurut Holiawati, Dompet Traffic Light merupakan ilustrasi dompet yang terdiri dari tiga warna, yaitu merah, kuning, dan hijau.
Dosen Universitas Pamulang ini menjelaskan, apabila tengah berada di warna merah, maka suatu usaha atau bisnis harus lebih diperhatikan dengan baik agar tidak mebgalami kegagalan atau bangkrut.
Ia menyebutkan, dalam proses ini, para pelaku usaha harus lebih memperhatikan berbagai bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya pemasaran, dan lain-lain.
Sementara apabila sedang berada di warna kuning, artinya posisi dapat diisi sesuai dengan porsi kebutuhan, misalnya untuk mengatasi apabila adanya karyawan yang sakit, pesanan sepi, dan harga bahan baku yang naik drastis.
Sedangkan untuk warna hijau, artinya suatu perusahaan dapat berlari kencang, ekspansi besar-besaran apabila posisi ini telah banyak terisi, misalnya dapat disimpan untuk pengembangan usaha, ditabung, bagi hasil, dan sebagainya.
Selain itu, ia juga memberikan beberapa solusi agar laporan keuangan dapat disusun dengan sebaik mungkin.
Adapun solusi tersebut di antaranya yaitu dengan membuat catatan proyeksi arus kas untuk mengetahui kapan uang akan diterima, dikeluarkanz dan apakah akan punya uang atau tidak.
Kemudian, juga harus membuat laporan keuangan minimal penerimaan dan pengaluaran kas, lalu mengelola piutang dan hutang dengan baik, serta melakukan cek stok secara berkala.
Sebagai informasi, kegiatan Webinar UMKM mengenai Pentingnya Laporan Keuangan yang bertajuk UMKM Cerdas, UMKM Naik Kelas ini diselenggarakan oleh Hayed Consulting bersama dengan KUKMI, Peluang News, Universitas Pamulang, dan Nyonya Nursing Wear.
Kegiatan ini digelar secara daring dan diikuti oleh sekitar 80 peserta yang didominasi oleh para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.