JAKARTA-—Badan Pusat Statistik Nasional merilis inflasi pada April 2019 mencapai 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,47. Angka ini sebetulnya meningkat tajam karena Maret 2019 terjadi inflasi tercatat 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,87.
Meskipun demikian kata Kepala BPS Suhariyanto tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2019 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2019 terhadap April 2018) sebesar 2,83 persen. “Angka ini menunjukan inflasi maish terkendali, karena di bawah target 3,5 persen,” kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
BPS juga mengungkapkan Inflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 140,66 dan terendah terjadi di Pare-Pare sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 129,45. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,27 persen dengan IHK sebesar 131,74 dan terendah terjadi di Maumere sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 126,03.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,19 persen,” ujar Suhariyanto.
BPS juga mengungkapkan bawang merah naik 22,93 persen, sehingga andilnya 0,13 persen, bawang putih mengalami kenaikan 35 persen dengan andil sebesar 0,09 persen. “Andil inflasi cabai merah mencapai 0,07 persen, telur ayam ras serta tomat sayur sebesar 0,02 persen,” tutup Suhariyanto seraya berharap perhatian pemerintah sehingga kenaikan harganya bisa dikendalikan pada bulan Ramadan mendatang.