hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Inflasi April 0,08 Persen, Kepala BPS Nilai Sangat Rendah

JAKARTA—-Biro Pusat Statistik (BPS) Nasional merilis pada April 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,80. Angka ini terbilang sangat rendah. Sebagai catatan pada Maret lalu inflasi 0,10 persen, Februari 0, 28 persen dan Januari 0.39 persen.

Kepala BPS Suhariyant mengatakan, pergerakan inflasi tersebut tidak biasa dan sangat rendah. Menurut dia, biasanya memasuki Ramadan  laju inflasi meningkat.

“Perlambatan inflasi tahun ini terjadi karena adanya penyebaran wabah corona,” ujar Suhariyanto mellaui video confrence, Senin (4/5/20).

Lanjut dia, perlambatan inflasi diduga didorong oleh amannya pasokan pangan yang dijaminkan pemerintah. Dia juga memperkirakan rendahnya inflasi disebabkan melemahnya permintaan barang dan jasa akibat penurunan aktivitas sosial,  setelah beberapa wilayah menerapkan PSBB.

“Ini juga menjadi Indikator lantaran melemahnya daya beli rumah tangga,” imbuh Suhariyanto.

Kelompok yang memberikan andil inflasi antara lain makanan, minuman, tembakau yang terdiri dari bawang merah, rokok putih, rokok filter hingga gula pasir. Kemudian, harga emas juga menyumbang andil inflasi bulan ini.

Dari 90 kota IHK, 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah terjadi di Cirebon, Depok, dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 102,74; 105,84; dan 103,27.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah terjadi di Bogor dan Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86.

pasang iklan di sini