JAKARTA—-Badan Usaha Milik Negara memenuhi komitmennya untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satu di antaranya adalahPT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI menggulirkan dana sebesar Rp510 juta.
Dana ini disalurkan melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) untuk 11 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Perusahaan.
Direktur Utama INTI Otong Iip berpesan mitra binaan PT INTI harus beradaptasi dan responsif menangkap peluang di tengah pandemi. Dia mengakui sektor UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Dari total jumlah UMKM yang mencapai 64,2 juta unit itu, sendi utama perekonomian nasional itu mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.
“Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PT INTI berupaya mendukung hal tersebut, sekaligus mendorong tercapainya kemapanan ekonomi pedesaan, ketahanan pangan, dan peningkatan infrastruktur daerah yang menjadi prioritas utama pemerintah,” papar Otong melalui keterangan persnya, Kamis (25/6/20).
Dia menyampaikan, pihaknya sudah memberii dukungan terhadap sektor UMKM melalui pemberian pinjaman bergulir pada kelompok UKM itu telah dirintis sejak 1992 oleh PT INTI.
Upaya tersebut pun kemudian diperkuat melalui pembentukan unit PKBL INTI yang disahkan berdasar Peraturan Menteri BUMN No PER.05/MBU/2007 dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dalam pengembangan usaha serta pemberdayaan masyarakat.
Otong menyebut hingga 31 Mei 2020, telah tercatat sebesar Rp66,670 miliar dana yang tersalur untuk 4.798 usaha kecil dengan jumlah kontrak perjanjian mencapai 4.809 kontrak, meliputi sektor industri, perdagangan, perikanan, pertanian, peternakan, peternakan, dan jasa.
Selain bantuan pinjaman usaha, INTI pun memberi pelatihan dan fasilitas pameran pada mitra binaan untuk meningkatkan cakupan pemasaran dan kemampuan manajemennya.
Sementara untuk pos bina lingkungan, INTI telah menyalurkan Rp2,29 miliar yang dialokasikan untuk bantuan bencana alam, pendidikan, sarana umum, sarana ibadah, kesehatan masyarakat, pemberian makanan tambahan bayi untuk peningkatan gizi, dan pelestarian alam.
“Pengelolaan PKBL INTI telah terimplementasi dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan melalui proses audit oleh auditor independen,” ucap Otong.
Dukungan terhadap itupun terealisasi lewat akumulasi dana yang diterima dari alokasi penyisihan laba BUMN Pembina sebesar Rp19,96 miliar dengan pembagian sebesar Rp11,837 miliar. Sementara sisanya sebesar Rp2,128 miliar tersalurkan selama periode untuk program bina lingkungan.