hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Industri Kemasan Diproyeksikan Melesat Mengiringi Pertumbuhan Industri Mamin

JAKARTA—Kementerian Perindustrian mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) industri makanan dan minuman tumbuh signifikan sebesar 3,49 persen pada kuartal-III 2021. 

Sementara sepanjang Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai USD32,51 miliar. Capaian ini  meningkat 52 persen dibanding periode yang sama 2020.

Begitu juga neraca perdagangan industri mamin selama sembilan bulan ini surplus sebesar USD22,38 miliar.

Seiring dengan prospek tinggi  industri mamin, Kementerian Perindustrian memproyeksi prospek bisnis industri kemasan juga akan tumbuh mengiringi wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM) khususnya produsen makanan dan minuman.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan industri kemasan memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing sebuah produk.

Sejak  2003, Ditjen IKMA telah membentuk Klinik Desain Merek Kemas (KDMK) yang berfungsi sebagai sarana konsultasi dan fasilitator bagi IKM.

Fungsinya dalam berbagai hal antara lain pemilihan bahan kemasan, pemilihan teknologi kemasan, perbaikan desain merek dan kemasan, penyusunan  label sesuai standar yang berlaku, sertafasilitasi bantuan cetak kemasan.

Kemenperin telah mengembangkan platform digital e-KDMK yang telah diluncurkan pada 14 Desember 2021.   Fungsi platform ini antara lain sebagai hubantara IKM, rumah kemasan daerah, penyedia bahan dan penyedia teknologi kemasan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

“Dalam platform ini, terdapat beragam fitur dan informasi terkait kemasan,meliputi data rumah kemasan, mitra kemasan, asosiasi/komunitas, dan perguruan tinggi,” kata Reni Yanita di Jakarta, Selasa (22/2/22).

Selain itu, e-KDMK menyajikan referensi KBLI untuk pelaku IKM, kalender kegiatan dan event mengenai kemasan, regulasi, artikel hingga e-learning terkait kemasan, dan forum diskusi antar sesama pengguna platform digital.

“Tujuan platform ini akan menjadi pendorong bagi peningkatan mutu dan fungsi kemasan, sehingga produk industri lokal dapat unggul di kancah global,” tutur Dirjen IKMA.

Melalui e-KDMK akan dapat dipertemukan berbagai pihak dalam ekosistem industri kemasan. Stakeholder pada ekosistem industri kemasan bisa bertemu di platform ini, tidak hanya pelaku IKM, tetapi juga pelaku industri percetakan dan printing, akademisi dan peneliti karena di dalam platform tersebut juga ada e-learning-nya.

Lebih lanjut, dengan menjaga sisi suplai, industri bisa tumbuh pesat karena permintaan kemasan akan meningkat signifikan.  Pada masa Pandemi ini saja banyak tumbuh pelaku-pelaku IKM pangan yang pastinya butuh kemasan yang baik dan food grade.

“Oleh karenanya, kami menyediakan fasilitasi dari desain dan edukasi bahan kemasan melalui rumah-rumah kemasan,” imbuhnya.

Dalam platform digital e-KDMKinijuga terdapat menu dashboard yang tidak hanya bermanfaat bagi KDMK Ditjen IKMA, namun juga bagi rumah kemasan daerah yang bergabung. 

Saat ini, terdapat 18 rumah kemasan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi, dan 18 rumah kemasan lainnya dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten.

Pihaknya telah memberikan pendampingan dan pembuatan desain kemasan dan merek bagi IKM. Tahun 2021 lalu Ditjen IKMA telah memfasilitasi sebanyak 200 desain kemasan dan 200 desain merek serta memberikan konsultasi kepada 95 IKM terkait desain merek dan kemasan.

pasang iklan di sini