
PeluangNewss, Jakarta-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa industri alas kaki nasional terus menunjukkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data BPS, terdapat 53.333 unit usaha kecil industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang menyerap 159.454 tenaga kerja. Sementara itu, industri menengah dan besar berjumlah 737 unit usaha dengan total 571.156 tenaga kerja.
“Industri alas kaki memiliki potensi besar baik di pasar domestik maupun global,” ujar Agus dalam peresmian Gedung Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo, Selasa (4/11).
Ia menambahkan, ekspor alas kaki Indonesia periode Januari–Agustus 2025 mencapai USD 5,16 miliar, naik 11,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Indonesia kini menempati posisi ke-6 eksportir alas kaki dunia, dengan Amerika Serikat sebagai pasar utama, disusul Uni Eropa dan sejumlah negara nontradisional.
Agus menuturkan, pada Triwulan II 2025, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki tumbuh 8,31 persen (year-on-year), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen. Ia menegaskan, pembangunan Gedung BPIPI merupakan langkah konkret Kemenperin dalam memajukan sektor industri dan menjalankan kebijakan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) menuju Indonesia Emas 2045.
“SBIN menjadi cetak biru industrialisasi yang menekankan empat kerangka strategis, yaitu industrialisasi berbasis sumber daya alam, pengembangan ekosistem industri, penguasaan teknologi, dan penerapan prinsip industri berkelanjutan,” jelasnya.
Gedung BPIPI dibangun dengan konsep ramah lingkungan melalui penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH). “Kami ingin gedung ini menjadi ruang kerja sehat dan kreatif, mendukung inovasi layanan publik serta pengembangan produk IKM alas kaki,” tutur Agus. Ia menambahkan, pembangunan gedung ini menggunakan produk dalam negeri hingga 97,84 persen dengan realisasi TKDN sebesar 61,51 persen.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menjelaskan, pembangunan gedung BPIPI berlangsung sejak Agustus 2024 hingga September 2025 dengan luas lahan 14.044 meter persegi. Hingga kini, BPIPI telah mendampingi lebih dari 13.000 SDM industri alas kaki, terdiri dari 3.608 pengusaha IKM dan 9.396 tenaga kerja terampil di berbagai sentra industri di Indonesia.
“Dengan fasilitas baru ini, BPIPI siap memberikan enam layanan utama, mulai dari pendampingan teknis, sistem mutu, pengujian alas kaki, inkubator bisnis, Indonesia Footwear Network, hingga sertifikasi profesi,” ujar Reni.
Peresmian gedung juga diisi dengan kegiatan sosial dan pelatihan seperti sosialisasi Kredit Industri Padat Karya (KIPK), pembuatan sandal, fit & wear test sepatu, hingga pemberian bantuan sepatu sekolah kepada siswa SDN Wilayut.







