hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Indonesia Tegaskan Dukungan Reformasi WTO di Forum G20

Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Menteri Perdagangan Budi Santoso.

PeluangNews, Jakarta-Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan pentingnya perdagangan yang inklusif. Ia menilai, komitmen kolektif seluruh anggota WTO menjadi kunci keberhasilan reformasi dan pemulihan kepercayaan terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan.

“Indonesia menegaskan pentingnya komitmen kolektif untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Reformasi WTO, terutama pada sistem penyelesaian sengketa, harus menjadi prioritas untuk memulihkan kepercayaan dunia terhadap perdagangan global,” ujar Mendag Budi usai penutupan G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Gqeberha, Afrika Selatan, Jumat (10/10).

Pertemuan yang digelar pada 9–10 Oktober 2025 di bawah Presidensi Afrika Selatan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Menurut Mendag Budi, para menteri perdagangan negara-negara G20 telah menyetujui beberapa poin utama, antara lain memperkuat sistem perdagangan yang adil dan berkelanjutan melalui reformasi WTO, mendukung kesuksesan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-14 WTO pada Maret 2026 di Kamerun, mendorong diversifikasi rantai pasok global, serta memperkuat peran perdagangan dan investasi dalam industrialisasi.

“Indonesia mengajak seluruh negara anggota G20 untuk menahan diri agar tidak menjadikan perdagangan sebagai instrumen politik, serta terus mengedepankan dimensi pembangunan bagi negara berkembang dalam setiap perjanjian perdagangan internasional,” tegasnya.

Pada sesi ketiga G20 TIMM yang membahas WTO Reform Including the Development Dimension, Mendag Budi menekankan pentingnya dukungan politik yang kuat dalam menjaga nilai dan prinsip dasar WTO. “Para menteri harus mengambil langkah pertama untuk mencari titik temu, membangun kembali kepercayaan terhadap sistem, dan mendorong pemanfaatan mekanisme WTO. Meskipun, dalam beberapa hal, kita harus bersiap menghadapi badai,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap proses reformasi WTO yang tengah difasilitasi oleh Duta Besar Peter Ølberg di Jenewa. Menurutnya, hasil-hasil positif dari area yang masih berfungsi dengan baik perlu disebarluaskan kepada khalayak politik yang lebih luas.

Mendag Budi menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Persetujuan Marrakesh sebagai pedoman bagi sistem perdagangan multilateral. “Komitmen bersama ini mencerminkan pengakuan akan peran vital perdagangan dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan,” katanya.

Ia menutup dengan menegaskan bahwa reformasi WTO adalah langkah penting di tengah meningkatnya kebijakan unilateral yang mengancam prinsip dasar perdagangan dunia. “Dengan segala kekurangannya, saya yakin WTO adalah aset global yang berharga dan esensial. Kita perlu menavigasinya di antara karang dan batu karang untuk menciptakan pelabuhan yang aman,” pungkas Mendag Budi.

pasang iklan di sini