Peluang News, Jakarta-Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu dengan Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong di sela-sela Pertemuan ke-25 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan bilateral ini menjadi forum strategis bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan perdagangan serta membahas isu-isu penting terkait dinamika perdagangan global.
“Saya berharap Indonesia dan Singapura terus meningkatkan kerja sama di sektor perdagangan. Kerja sama kedua negara selama ini telah berjalan baik. Hal itu turut memperkuat ekonomi kedua negara,” ujar Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, dalam keterangan resminy, (26/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, beberapa topik utama dibahas, antara lain rencana penyelenggaraan kembali Annual Ministerial Dialogue (AMD) Indonesia-Singapura tahun ini yang direncanakan berlangsung di Labuan Bajo, usulan Future of Investment and Trade Partnership (FIT-P), tarif Amerika Serikat, serta moratorium bea masuk atas transmisi elektronik yang dibahas di WTO.
“Indonesia pada prinsipnya mendukung sistem perdagangan internasional yang adil, terbuka, inklusif, dan berbasis pada aturan,” tegas Budi. “Terkait proposal yang diajukan, Indonesia masih memerlukan waktu untuk mempelajari dokumen tersebut secara komprehensif dan berkonsolidasi internal terlebih dahulu.”
Mendag Budi juga menyinggung soal kebijakan tarif dari Amerika Serikat. “Indonesia memilih untuk tidak melakukan retaliasi. Namun kami membuka ruang dialog konstruktif dengan AS. Pendekatan diplomasi dan dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan pandangan dan perselisihan dagang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Indonesia tengah memperkuat ketahanan ekonomi melalui dorongan ekspor oleh pelaku UMKM, diversifikasi pasar ekspor, serta perlindungan pasar domestik dengan mengoptimalkan instrumen trade remedies.
Sementara itu, Menteri Gan Kim Yong menyampaikan apresiasinya terhadap hubungan bilateral Indonesia dan Singapura yang dinilai saling menguntungkan dan terus berkembang.
“Singapura mengapresiasi hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan sangat baik antara dua negara, dan berkomitmen untuk terus menjaga perdagangan kawasan yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Gan. Ia juga menyatakan, “Kami mengundang Indonesia untuk bergabung dalam inisiatif FIT-P dan JSI e-Commerce sebagai bagian dari penguatan integrasi ekonomi kawasan.”
Sekilas Perdagangan Indonesia–Singapura
Pada Januari hingga Maret 2025, total perdagangan Indonesia dan Singapura mencapai USD 7,54 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD 2,96 miliar dan impor dari Singapura USD 4,59 miliar.
Sepanjang tahun 2024, total perdagangan kedua negara tercatat mencapai USD 33,72 miliar. Di tahun yang sama, Singapura juga menempati posisi strategis sebagai negara investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi USD 20 miliar, naik 41,44 persen dari tahun sebelumnya.
Singapura kini menjadi negara tujuan ekspor ke-5 terbesar bagi Indonesia dan sumber impor ke-2 terbesar. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Singapura meliputi gas alam, minyak petroleum, emas, dan residu petroleum, sedangkan komoditas impor utama dari Singapura ke Indonesia adalah mesin pemroses data otomatis, gas alam, hidrokarbon siklik, dan emas.