Indonesia Siap Bangun Pabrik Baterai Listrik Rp 80 Triliun, China-Korea Berkolaborasi

Indonesia Siap Bangun Pabrik Baterai Rp 80 Triliun, China-Korea Berkolaborasi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat menyampaikan paparan capaian investasi di Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024)/dok.kompas

Peluang News, Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah melakukan finalisasi pembicaraan dengan dua perusahaan asal Korea Selatan dan China terkait pembangunan pabrik baterai listrik (EV battery) di tanah air. Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pembicaraan sudah memasuki tahap akhir.

“Proyek ini sudah sampai pada final stage. Dalam satu atau dua bulan ke depan, kami perkirakan semua persiapan akan rampung dan kebijakan dapat segera diimplementasikan,” ujar Rosan dalam acara pemaparan capaian investasi di Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024).

Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD 5,5 miliar atau setara Rp 80 triliun, yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Aneka Tambang dalam kemitraan strategis. Meski begitu, Rosan belum mengungkapkan identitas perusahaan Korea dan China yang akan terlibat.

“Pabrik baterai listrik ini merupakan investasi signifikan yang melibatkan dua perusahaan besar dan BUMN kita. Kami yakin dalam waktu dekat, proyek ini akan segera berjalan,” tambahnya.

Selain pembangunan pabrik baterai listrik, Rosan juga menyebut bahwa pemerintah sedang mempersiapkan berbagai investasi industri lainnya, termasuk di sektor produk kesehatan dan peralatan rumah tangga. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memperluas industrialisasi Indonesia di berbagai sektor, sejalan dengan upaya pemerintah mendorong hilirisasi.

“Ke depannya, kita tidak hanya ingin fokus pada hilirisasi nikel menjadi stainless steel seperti di Morowali, tapi juga membangun industri turunannya. Misalnya, industri peralatan rumah tangga dan medis. Ini semua demi meningkatkan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja,” jelas Rosan.

Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat sektor industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki Indonesia. (Aji)

Exit mobile version