Peluangnews, Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag melayangkan surat protes terkait dengan aksi tidak terpuji terhadap Al Quran di depan KBRI di ibu kota Belanda.
Masalah ini sebelumnya juga dibahas Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat bertemu Menlu Belanda Hanke Bruins Slot, di New York beberapa waktu lalu.
“Menlu Retno saat di New York sudah melakukan pertemuan dengan Menlu Belanda, dan beliau secara langsung menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap terjadinya lagi hal tersebut,” kata Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat (29/9).
Menurut dia KBRI di Den Haag juga sudah melayangkan surat protes kepada pemerintah Belanda terkait hal ini. Iqbal menuturkan, saat ini Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas, sedang memprakarsai untuk melakukan pernyataan bersama guna menyampaikan posisi bersama negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Belanda terkait kasus ini.
“Bersama-sama mereka akan menyampaikan keprihatinan kepada pemerintah Belanda terkait kasus ini,” lanjut Iqbal.
Sementara itu, pelaku dilaporkan merupakan orang yang sama, yang melakukan aksi serupa di depan kedutaan negara anggota OKI lainnya.
“Saya rasa masyarakat Belanda sudah cukup memahami kondisi ini, dan perhatian serta respons publik di sana terkait dengan aksi tersebut nyaris tidak ada lagi,” ujarnya.
Pekan lalu, kelompok anti-Islam Patriotic Europeans Against the Islamization of West (Pegida) melakukan aksi perobekan Al-Quran di depan KBRI Belanda. Pemimpin Pegida, Edwin Wagensveld, tampak merobek salinan kitab suci umat Islam itu di depan sejumlah kedutaan besar negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Turki, hingga Pakistan di Den Haag.
Wagensveld juga tampak membuang sejumlah halaman Al-Quran ke tanah dan menginjak-injaknya. (Aji)