Peluang News, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mendorong pengembangan atau implementasi Program Ketenagakerjaan ‘Tech Talent’ dengan Singapura.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dorongan ini diberikan usai kedua belah pihak melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU pada Maret 2023.
“Jadi, kita perlu mendorong implementasi kesepakatan program kerja sama ketenagakerjaan dalam mobilitas tech talent ini agar segera diwujudkan,” ujar Airlangga di kawasan Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Ia menyampaikan, saat ini Indonesia dan Singapura tengah menyiapkan rancangan teknis dalam rangka implementasi MoU itu.
Rencananya, akan ada pilot project dengan jumlah tertentu untuk para pelamar dan perusahaan yang terlibat pada tahap awal implementasi tersebut.
Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong menyatakan bahwa pihaknya akan terus menekankan mengenai pentingnya pemanfaatan industrial park dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal ini dikarenakan, menurutnya, kawasan ekonomi itu dapat menciptakan berbagai dampak berganda (multiplier effect) bagi berbagai bidang usaha, serta pertumbuhannya dengan insentif finansial yang diberikan pemerintah dalam bentuk fasilitas perpajakan seperti tax holiday dan tax allowance.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk melaksanakan pertemuan menteri 6 Working Group (WG) yang akan dirangkaikan dengan Investor Forum tersebut.
Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto menegaskan bahwa investasi asing berperanan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
“Dalam 10 tahun terakhir ini, investasi menjadi salah satu pendorong kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu, pemerintah akan tetap mengandalkan penanaman modal dari asing,” tegasnya.
Bahkan, ia memastikan bahwa pemerintah akan terus mendorong pengembangan KEK di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk KEK di Bali yang memberikan peluang investasi yang sangat menarik bagi para investor Singapura.
Tak hanya itu, ia juga menekankan, Indonesia harus terus mengembangkan industri padat karya di samping industri padat modal, seperti industri tekstil dan fesyen guna mendapatkan lebih banyak peluang investasi untuk masa yang akan datang.
