hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Indonesia dan Saint Lucia Perkuat Kerja Sama Agro

Peluang News, Jakarta-Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama dengan negara Saint Lucia, merupakan salah satu negara yang ada di Kepulauan Karibia, khususnya di sektor industri agro dan pelatihan sumber daya manusia.

“Kami terus memacu kerja sama internasional dan peningkatan investasi untuk mendukung pengembangan industri agro di dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (16/5).

Agus menyebutkan, sektor agro telah menunjukkan performa positif. “Neraca perdagangan internasional untuk industri agro memperlihatkan hasil positif dengan nilai ekspor mencapai USD67,08 miliar dan volume sebesar 67,07 juta ton pada tahun 2024,” ujarnya. Ia juga mencatat bahwa investasi sektor agro telah mencapai Rp206,3 triliun dan menyerap 9,37 juta tenaga kerja.

Kerja sama antara Indonesia dan Saint Lucia telah berlangsung lama. Sejak 1994, kedua negara menjalin hubungan diplomatik dan kolaborasi multilateral, termasuk pelatihan diversifikasi pengolahan produk kelapa melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).

“Pelatihan ini dilaksanakan pada 2023 dan 2024, baik secara online maupun offline, dan diikuti oleh sembilan negara, termasuk Saint Lucia,” ujar Kepala BPSDMI Masrokhan. Pelatihan offline berlangsung di Politeknik ATI Padang, Sumatera Barat, pada 23 Mei–5 Juni 2024.

Menurut Masrokhan, pelatihan itu bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga awal dari program berkelanjutan. “Kami akan melakukan feasibility study pada 7–22 Juni 2025 untuk memetakan kebutuhan Saint Lucia dan Guyana dalam pendampingan pembangunan inkubator bisnis produk turunan kelapa,” ungkapnya.

Masrokhan menambahkan, pengembangan ini juga mencakup rencana membangun mini plant pengolahan kelapa di Saint Lucia dengan dukungan FAO. “Kelapa adalah komoditas yang sangat potensial. Selain itu, ada peluang besar dalam pengolahan sukun dan sargassum, yang dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel, bioethanol, dan pupuk pertanian,” ujarnya.

Duta Besar Saint Lucia untuk Indonesia, Menissa Rambally, menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut. “Kelapa adalah komoditas yang sangat berharga bagi kami, tetapi selama ini hanya dimanfaatkan untuk minyak kelapa. Tekanan terhadap industri sangat besar, jadi kerja sama ini sangat berarti,” ucapnya saat berkunjung ke BPSDMI pada Kamis (15/5).

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah Saint Lucia tengah fokus memberdayakan pelaku usaha muda. “Perdana Menteri kami telah memberikan mandat untuk memperluas investasi terhadap wiraswasta muda, dan rencana pembangunan mini plant oleh Indonesia sangat mendukung visi tersebut,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Masrokhan menyebut BPSDMI juga tengah menyelenggarakan pelatihan pengolahan mangga dan pisang bagi negara-negara Karibia pada Mei ini, dengan 275 peserta yang merupakan pelaku industri. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus diperluas melalui pelatihan-pelatihan lainnya, baik online maupun offline,” ujarnya.

pasang iklan di sini