Jakarta (Peluang) : Potensi ekspor Indonesia ke India diperkirakan mencapai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 46,98 triliun. Potensi itu didominasi kelapa sawit senilai USD 3,16 miliar.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan, perkiraan ekspor sebesar USD 3,2 miliar itu didapat setelah delegasi misi dagang Indonesia berkunjung ke New Delhi, India pada Senin (22/8/2022). Dalam kesempatan tersebut membawa 10 pelaku usaha dan eskportir Indonesia serta asosiasi. Potensi ekspor diperoleh dari penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara.
“Delegasi misi dagang Indonesia ke India berhasil membukukan potensi ekspor USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 46, 98 triliun,” kata Zulkifli dalam rilisnya, Rabu (24/8/2022).
Penandatanganan sebanyak 22 MoU pada misi dagang tersebut meliputi produk-produk minyak kelapa sawit (CPO), olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, serta bubur kertas dan kertas dengan nilai total mencapai USD 3,2 miliar. “Khusus produk kelapa sawit total komitmen kesepakatan sebanyak 2,6 juta ton atau senilai USD 3,16 miliar,” kata Mendag.
Mantan Ketua MPR ini mengatakan, penjualan CPO sangat tepat mengingat Indonesia saat ini sedang berupaya mengembalikan pasar konsumen India, khususnya dalam memenuhi lonjakan permintaan kebutuhan minyak nabati menjelang Hari Raya Deepavali tanggal 24 Oktober 2022.
“India merupakan tujuan ekspor CPO kedua terbesar setelah Tiongkok, dengan nilai ekspor pada 2021 mencapai USD 3,4 miliar atau 25 persen dari total ekspor Indonesia ke India,” paparnya.
Zulkifli menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dan India pada Januari-Juni 2022 tercatat sebesar USD 16,67 miliar. Total ekspor nonmigas Indonesia ke India pada periode tersebut tercatat sebesar USD 15,3 miliar atau meningkat 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD 8,7 miliar.
Adapun memilih negara India yang dikunjungi delegasi misi dagang Indonesia. Menurutnya, karena negara tersebut mitra dagang strategis dan juga sesama negara G20 yang ekonominya saling mengisi.
Mendag optimis atas capaian misi dagang yang dipimpinnya. Karena di tengah ketidakpastian dan tantangan ekonomi, Indonesia dan India memperkuat kemitraan yang strategis, khususnya kerja sama perdagangan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) komitmen untuk mendorong ekspor nonmigas. “Melalui perwakilan perdagangan di luar negeri juga siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar ekspor,” pungkasnya. (s1).