hayed consulting
hayed consulting
lpdb koperasi

Indonesia – AS Capai Kesepakatan Perdagangan Resiprokal 2025

Foto: Dok. Kemenko Perekonomian RI

PeluangNews, Jakarta – Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan penting terkait perjanjian perdagangan resiprokal (Agreements on Reciprocal Trade/ART) setelah melalui serangkaian perundingan intensif sejak April 2025. Kesepakatan ini diperoleh melalui pertemuan resmi antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer pada Senin (22/12) di Washington D.C. Pertemuan tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto agar Menko Airlangga mendorong percepatan penyelesaian dokumen ART antara kedua negara.

Sejak pengumuman Liberation Day terkait pengenaan tarif resiprokal oleh AS pada 2 April 2025, Pemerintah Indonesia aktif melakukan perundingan dan engagement intensif dengan pemerintah AS untuk menyelesaikan berbagai isu perdagangan bilateral. Hasilnya, pada 22 Juli 2025, Joint Statement diterbitkan yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32% menjadi 19%. Selepas itu, kedua negara melanjutkan pembahasan intensif untuk menuntaskan perjanjian dagang.

“Kuncinya adalah balance. Kita sampaikan mana isu-isu yang menjadi concern utama kepentingan Indonesia. Begitu juga sebaliknya, kita dengarkan pandangan dari AS. Kita cari jalan tengahnya,” ungkap Menko Airlangga.

Melalui perjanjian perdagangan resiprokal, Indonesia berkomitmen membuka akses pasar bagi produk AS, mengatasi hambatan non-tarif, memperkuat kerja sama di bidang perdagangan digital dan teknologi, menjaga keamanan nasional, serta memperluas kerja sama komersial. Sementara itu, AS memberikan pengecualian tarif untuk produk unggulan ekspor Indonesia yang tidak diproduksi di AS, seperti minyak kelapa sawit, kakao, kopi, teh, dan produk lainnya.

Dalam pertemuan dengan Ambassador Greer, Menko Airlangga mendorong penyelesaian seluruh isu utama dan teknis dalam ART agar disepakati kedua pihak. Setelah pembahasan panjang, kedua negara menyepakati semua isu utama yang menjadi substansi dokumen ART, yang nantinya akan ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump.

“Kami telah melaksanakan pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR), dan Alhamdulillah pembahasan berjalan sangat baik, sehingga dapat menyepakati secara substansi, isu-isu yang termuat dalam dokumen ART,” jelas Menko Airlangga. Kesepakatan ini menjadi puncak pembahasan teknis yang telah berlangsung sejak April 2025.

Ambassador Greer menyambut baik hasil pertemuan yang bertepatan dengan awal liburan Natal di AS, serta mengapresiasi semangat kedua pihak yang mendorong percepatan kesepakatan tarif. “Hasil pertemuan ini menjadi hadiah Natal terindah, yang akan membawa kemanfaatan untuk kedua negara,” ujarnya.

Setelah tercapainya kesepakatan, pada minggu kedua Januari 2026, Tim Teknis kedua pihak dijadwalkan kembali bertemu di Washington D.C. untuk melakukan legal scrubbing dan finalisasi dokumen, yang ditargetkan selesai dalam satu minggu. Dengan demikian, pada minggu ketiga Januari 2026, dokumen ART diharapkan sudah rampung.

“Diharapkan sebelum akhir Januari 2026, Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Trump sudah dapat menandatangani secara resmi dokumen ART di White House, Washington D.C.,” pungkas Menko Airlangga. Saat ini, pihak AS tengah berkoordinasi antara USTR dan NSA untuk menentukan waktu terbaik bagi pertemuan kedua Kepala Negara sekaligus penandatanganan dokumen ART.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Rizal Mallarangeng, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Kemenko Perekonomian Irwan Sinaga.

pasang iklan di sini
octa vaganza