hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

INDEF:  Problem Utama UMKM pada Pasar

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati-foto: Irvan Sjafari.

JAKARTA—Direktur Eksekutif  Insititute for Development of Ecomonics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, problem utama yang dihadapi dan dikeluhkan  UMKM di Indonesia adalah pada pasar.

Akses pasar saat ini  didominasi oleh usaha besar dari hulu ke hilir. Distributor itu datang dari usaha besar, sehingga UMKM tidak mampu bersaing.  Jadi pemotongan pajak untuk UMKM hingga 0,5% tidak akan banyak membantu kalau pelaku UMKM tidak punya akses pasar.

“PPh itu bagi yang punya keuntungan, tetapi terlebih pelaku UMKM harus survival,” kata Enny seusai diskusi publik  yang bertajuk “RAPBN 2019: Realistis vs Populis”, Rabu (29/8/2018).

Intervensi pemerintah sebetulnya ialah menegakan aturan, seperti jarak antara retail modern dengan retail tradisional.  Retail Modern juga bisa diminta bekerja sama dengan UMKM, misalnya menyediakan tempat bagi mereka di depan tempat usahanya.  Mereka bekerja sama dengan harga yang sama hingga mampu bersaing.

“Intinya sama-sama diberi kesempatan akses yang sama,” cetus Enny kepada Peluang, seraya menyebutkan UMKM lebih fleksibel dan lebih efesien.

Selain itu menurut Enny lagi,  yang menikmati Kredit Usaha Rakyat bukan usaha Kecil Menengah. Alokasi kredit dari perbankan  kebanyakan bukan untuk usaha kecil

Apa yang diungkapkan Enny selaras dengan apa yang dinyatakan,  Kepala Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, beberapa waktu yang lalu. Menurut dia belum semua perbankan menyalurkan  Bank Inkredit sebesar 20 persen dari total keseluruhan kredit  Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 (van).

pasang iklan di sini