hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Impor Indonesia Turun 3,40 Persen

Jakarta (Peluang) : Penurunan ini dampak dari kinerja impor migas dan nonmigas yang terpangkas. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2022 sebesar USD 19,14 miliar setara Rp269,6 triliun atau turun 3,40 persen dibandingkan September 2022 yang tercatat mencapai USD 19,81 miliar.

“Total nilai impor di Oktober, dibandingkan September 2022 yang sebesar USD 19,81 miliar atau mengalami penurunan sebesar minus 3,40 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, dalam konferensi pres secara virtual, Selasa (15/11/2022).

Setianto menjelaskan, nilai komoditas migas dan nonmigas pada Oktober 2022 terpangkas. Tercatat impor migas mencapai USD 3,36 miliar atau turun 1,81 persen dibandingkan September sebesar USD 3,43 miliar. 

“Penurunan impor migas yang sebesar 1,81 persen, ini dikarenakan penurunan untuk komoditas minyak mentah yang turun sebesar 7,38 persen,” ujar Setianto.

Sementara, lanjutnya, impor nonmigas Oktober 2022 mencapai USD 15,77 miliar yang juga turun 3,73 persen dibandingkan September 2022 sebesar USD 16,38 miliar.

Untuk penurunan impor nonmigas yang sebesar 3,73 persen pada bulan 

pun penurunan impor nonmigas pada Oktober 2022 utamanya didorong komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata turun 35,97 persen

Selanjutnya, mesin dan perlengkapan listrik dan bagiannya, turun 7,60 persen. Begitu juga mesin serta peralatan mekanisme dan bagiannya, turun 5,75 persen.

Namun menurut Setianto, meski pun secara bulanan (mtm) turun, nilai impor Oktober 2022 secara tahunan (year on year/yoy) masih tetap lebih tinggi dari Oktober 2021. 

“Nilainya mengalami peningkatan 17,44 persen, dari USD 16,29 miliar menjadi USD 19,14 miliar,” ujar Setianto.

Dijelaskan lagi, ada tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2022. Yaitu   Tiongkok USD 55,49 miliar, Jepang USD 14,14 miliar dan Thailand USD 9,25 miliar. 

Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN USD 27,81 miliar dan Uni Eropa US$9,44 miliar.

Adapun menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Oktober 2022 mengalami peningkatan pada barang konsumsi USD657,7 juta, atau naik 4,19 persen. 

Selanjutnya, bahan baku/penolong nilainya mencapai USD 35.339,7 juta atau naik 30,10 persen. Dan barang modal USD 7.114,7 juta atau naik 31,77 persen.

pasang iklan di sini