octa vaganza

Impor Ekspor Beras Membingungkan

KONON, Perum Bulog ingin ekspor beras, Maret mendatang. Hal itu diragukan Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi. Argumennya, tingkat kebutuhan beras nasional.

Jumlah produksi beras nasional tahun kemarin 80 juta ton atau setara 46,5 juta ton beras. Jumlah konsumsi masyarakat sekitar 33,46 juta ton. Meski demikian, jumlah pasokan masih belum cukup stabil.

Arief percaya ekspor bukan tidak mungkin. Sebab, beberapa jenis beras memungkinkan untuk dijual ke pasar luar negeri. Misalnya, beras merah dan beras hitam.

“Itu beras yang langka, anti oksidan, dan berserat tinggi, bisa ke negara maju seperti Eropa. Lalu, beras organik atau beras kesehatan juga sangat mungkin dilakukan,” katanya. Di sisi lain, September lalu, Bulog ditugasi Menko Ekonomi, Darmin Nasution, mengimpor 2 juta ton beras.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyebut keinginan mengekspor beras tatkala panen raya, Maret depan. Ekspor bakal dilakukan jika gudang beras milik Bulog tak cukup menyerap beras hasil panen raya. Maret hingga April, Bulog diprediksi mampu menyerap 1,8 juta ton. Ini policy macam apa? Saya bingung.

 

Heru Iman Roseno

Teluk Betung, Lampung

Exit mobile version