octa vaganza
Wacana  

Implementasi Akal Budi dan Akal Sehat ala Irwan Hidayat

Tak hanya mengubah image jamu lama menjadi jamu modern, Sido Muncul juga berinovasi dengan memproduksi berbagai suplemen. Baik dari bahan herbal maupun yang berbasis farmasi, seperti Vitamin D3, Vitamin E.

SIDO Muncul merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Perusahaan jamu ini berdiri pada 1930. Didirikan oleh Ny. Rahmat Sulistio. “Kami selalu memprioritaskan kualitas produk. Produk itu harus baik yang didukung oleh proses bisnis dan infrastruktur yang baik. Ingat, pengusaha tidak boleh berorientasi pada produk dengan harga murah, tetapi kualitas,” ujar Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.

Sido Muncul pernah mengalami kesulitan sangat serius ketika krisis ekonomi melanda Indonesia, 1998. Padahal, pada tahun 1997, Sido Muncul baru saja mulai membangun dan peletakan batu pertama pabrik di Klepu, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Mereka mulai membangun pabrik yang pas krismon (krisis moneter), Agustus 1997, di tengah kejatuhan ekonomi Indonesia. Alhasil, pabrik yang direncanakan dibangun 2 hektare hanya terwujud 1 hektare

Irwan Hidayat fokus pada pemangunan pabrik. Ia bahkan mengabaikan saran teman-temannya yang merekomendasikan untuk tidak menggunakan uang, tabung saja di bank. Padahal, bunga bank (saat itu), jika didepositokan, 72 persen per tahun, atau satu bulan 6 persen. “Saya gak tahu dorongan apa yang buat kami tetap membangun,” katanya. Ia tetap bersikeras membangun pabrik Sido Muncul di Ungaran. Tiada dinyana, “ketika krisis lewat, kami malah yang paling siap.”

Dia meyakini, strategi pemasaran perlu didukung dengan jiwa kepimpinan yang baik. “Seorang pengusaha harus memiliki akal budi dan akal sehat untuk selalu berbuat baik, tidak hanya kepada konsumen tetapi juga masyarakat,” ujarnya. Lalu, apa cara untuk mengembalikan kejayaan Sido Muncul?

Entah ide dari mana, ia memilih cara tak biasa. Yaitu membuat iklan menggunakan jasa artis yang sedang terlilit kasus. Pilihan jatuh pada Anna Maria, istri aktor film Roy Marten. Hasilnya? Setelah iklan tayang, penjualan Sido Muncul meningkat hingga dua kali lipat. Bangkit dari kebangkrutan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan bagi setiap pengusaha. Prosesnya tidak mudah dan makan waktu yang lama. Itu bias dijalani dengan jiwa gigih dan mental pantang menyerah.

Sebagai perusahaan keluarga, Irwan mengakui tidak mudah mempertahankan bisnis hingga puluhan tahun. Bukannya tidak pernah berbeda pendapat. Selalu ada jalan keluar untuk menghindari pertengkaran keluarga di sebuah perusahaan. “Salah satunya adalah go public,” kata Irwan. Dengan begitu, segala perselisihan yang terjadi bisa diputuskan lewat saham.

Konsistensi pada bisnis inti merupakan kunci sukses perusahaan tetap bertahan hingga saat ini. Inovasi produk diperlukan untuk mengubah citra jamu dari kesan kuno sehingga generasi muda mau mengkonsumsinya.Tak hanya mengubah image jamu lama menjadi jamu modern, kami juga berinovasi dengan memproduksi berbagai supplemen, baik dari bahan herbal maupun yang berbasis farmasi, seperti Vitamin D3, Vitamin E dan lainnya. Marketing yang efektif adalah positive influence dari pelanggan sehingga secara otomatis dari sinilah kekuatan branding kami terbentuk bahkan semakin kuat,” katanya. Strategi tersebut pun membuahkan hasil. Pada 2020 Sido Muncul berhasil meraih laba bersih Rp 934 miliar. Penjualan tumbuh 8,74% dari Rp 3,06 triliun menjadi Rp3,33 triliun yang ditopang produk jamu herbal dan suplemen, serta produk makanan dan minuman.●(Nay)

Exit mobile version