DAVOS—-Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi dunia yang awalnya diproyeksikan 3,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 3,5 persen pada 2019. Prediksi ini diumumkan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Selasa (22/1/2019).
Dengan demikian perkiraan tersebut turun 0,2 persen jika dibandingkan proyeksi yang diumumkan IMF sebelumnya. IMF juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 hanya 3,6 persen.
“Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut mempertimbangkan pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di China,“ ujar Managing Director IMF Christine Lagarde seperti yang dilansir dari Reuters.
IMF juga menyebut pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa dan sejumlah negara berkembang rendah. Untuk Eropa, IMF memperkirakan pada 2029 ini ekonomi akan tumbuh 1,6 persen, atau 0,3 persen lebih rendah jika dibandingkan proyeksi yang mereka buat tiga bulan lalu.
Untuk ekonomi negara berkembang, IMF memprediksi pada 2019 ini hanya akan tumbuh 4,5 persen, turun 0,2 persen dibandingkan dengan proyeksi mereka tiga bulan lalu dan turun dari pertumbuhan 2018 yang masih bisa mencapai 4,7 persen.
Lagarde mengatakan kegagalan untuk menyelesaikan pertikaian dagang antara AS dengan China bisa mengganggu stabilitas dan melemahkan pertumbuhan ekonomi dunia.
“Setelah dua tahun pertumbuhan ekonomi cukup kuat, pada masa depan terjadi perlambatan ekonomi dunia. Risiko ke depan makin meningkat,” ungkap Lagarde.
IMF tetap mempertahankan ramalan mereka atas ekonomi AS. Pada 2019 ini, mereka memperkirakan ekonomi AS masih akan bisa tumbuh 2,5 persen. Sementara itu, pada 2020, IMF memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 1,8 persen. Sementara untuk China, IMF tetap memperkirakan pada 2019 dan 2020 akan tumbuh 6,2 persen.
Lagarde mengatakan proyeksi IMF atas ekonomi dua negara tersebut bisa saja meleset. “Ramalan bisa berubah kalau harapan atas penyelesaian masalah perang dagang antara ke dua negara tersebut gagal,” pungkas dia.