hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Imbas Kenaikan Cukai, Riset Praus Capital: Perusahan Rokok Turunkan Produksi

JAKARTA—-Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengungkapkan kenaikan cukai rokok memberikan imbas kepada perusahaan rokok.  Namun para pengusaha rokok  tetap  berusaha mempertahankan volume penjualan dan marginnya di tengah biaya produksi dari cukai yang terus meningkat setiap tahun.

Dengan selisih tarif cukai antara golongan yang sangat lebar tersebut, perusahana rokok akan lebih memilih untuk menahan bahkan mengurangi produksinya untuk mendapatkan tarif cukai yang lebih rendah dan mampu menjual rokok dengan harga lebih murah.

“Perusahaan-perusahaan besar menurunkan produksinya untuk menekan pembayaran cukai ke tarif yang lebih murah, sehingga margin keuntungan dapat terjaga,” kata Marolop kepada Media, Jumat (25/2/22).

Pasalnya, tarif cukai selama ini menjadi salah satu komponen biaya yang besar dan ini tidak mudah dikompensasi langsung kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga jual.

Kenaikan harga jual produk yang terlampau tinggi, katanya, justru akan membuat pabrikan kehilangan pembeli dan pangsa pasar (market share).

Sebagai catatan Pemerintah telah menetapkan kenaikan cukai haisl tembakau (CHT) dan harga jual eceran (HJE) yang berlaku mulai 1 Januari 2022.

Meski demikain, di lapangan, pergeseran konsumsi rokok ke produk yang lebih murah (downtrading) diperkirakan bakal tetap marak pada 2022. Hal ini diantaranya dipicu oleh masih banyaknya variasi harga rokok di pasaran. 

Dengan sistem cukai,  variasi harga dan produksi dari produsen rokok diperkirakan akan tetap menggeliat. Tren menjamurnya pabrikan di golongan rendah juga dapat terlihat dari fenomena perusahaan besar yang turun golongan dalam beberapa tahun belakangan.

pasang iklan di sini