hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Imbas Banjir & Longsor di Sumatera, 174 Orang Meninggal

Ribuan Warga di Aceh, Sumut, Sumbar mengungsi. Kondisi cuaca yang mulai membaik turut membantu kelancaran penanganan bencana di tiga provinsi terdampak bencana banjir dan longsor.

Banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar mengakibatkan 174 orang meninggal dunia. Puluhan orang masih hilang dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Di Sumut, banjir bandang terjadi pada Jumat (28/11) dini hari dan semakin meluas akibat jebolnya bendungan Gunung Nago di Pauh, mengakibatkan jembatan putus, sejumlah rumah rusak dan warga mengungsi.

Menurut BNPB per Jumat (28/11), rincian korban meninggal dunia sebagai berikut: Sumut 116, terdiri dari: Kab Tapanuli Utara: 11; Kab Tapanuli Tengah: 47; Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga: 17; Kab Humbang Hasundutan: 6; Kota Padangsidimpuan: 1; Pakpak Bharat: 2; Tidak disebutkan wilayahnya: 32. Aceh 35 orang, yang terdiri dari: Bener Meriah: 11; Aceh Tenggara: 6; Aceh Tengah: 15; Gayo Lues: 1 Subulussalam: 1; Lhokseumawe: 1 Sumatera Barat 23 orang.

Data korban hilang: Sumut: 42; Sumbar: 12; Aceh: 25. Data korban luka-luka: Sumut: tidak disebutkan, Sumbar: 4; Aceh: 8. Seluruh data korban jiwa masih bersifat sementara, karena sejumlah wilayah terkena dampak belum dapat dijangkau tim penyelamat. Ribuan Warga di Aceh, Sumut, Sumbar mengungsi. Kondisi cuaca yang mulai membaik turut membantu kelancaran penanganan bencana di tiga provinsi terdampak bencana banjir dan longsor.

BNPB juga melaporkan, jumlah warga yang mengungsi pada 25 November lalu itu diperkirakan telah 1.000 lebih kepala keluarga (KK). Di Tapanuli Utara, pengungsian terpusat di sebuah bangunan gereja yang berada di jalur penghubung Tarutung–Sibolga. Sekitar 600 KK yang menetap sementara di lokasi tersebut. Sementara itu, di Tapanuli Tengah, para pengungsi terkosentrasi di GOR milik Pemda Tapteng. Pada malam hari, jumlah pengungsi mencapai 1.100 KK, namun pada siang hari jumlahnya menurun menjadi sekitar 600 KK.

BNPB turut memerinci jumlah pengungsi di wilayah lain di Sumatera Utara yang terdampak banjir dan longsor. Di Tapanuli Selatan, tercatat sekitar 250 KK harus mengungsi. Sementara di Kota Sibolga, jumlah pengungsi mencapai sekitar 200 KK. Di Humbang Hasundutan, BNPB mencatat ada 150 KK yang mengungsi dari wilayah rawan bencana. Kondisi lebih besar terlihat di Mandailing Natal, yang menjadi salah satu daerah dengan dampak paling luas. Di kabupaten tersebut, pengungsi tersebar di lima titik lokasi, dengan estimasi total mencapai sekitar 1.500 KK. BNPB melaporkan jumlah pengungsi di wilayah Aceh.

Laporan terakhir mencatat 4.846 KK mengungsi di berbagai kabupaten dan kota terdampak. Di Kabupaten Bener Meriah terdapat pengungsi dari 10 kecamatan, di Aceh Tenggara dari 14 kecamatan, dan di Aceh Tengah dari 12 kecamatan. Suharyanto melanjutkan kondisi pengungsian di Sumatera Barat mencapai 3.900 KK.

Dari seluruh wilayah terdampak, BNPB menyebut terdapat beberapa daerah yang mengalami dampak paling signifikan, antara lain Padang Pariaman, Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kota Padang. Padang Pariaman menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbesar, yakni sekitar 3.208 KK. Sementara di Kota Solok, tercatat sekitar 600 KK mengungsi. Daerah lain juga melaporkan pengungsian, namun jumlahnya berada pada kisaran puluhan kepala keluarga dan tersebar di beberapa titik. “Per hari ini di Padang Pariaman ada 5 jembatan rusak,” kata Suharyanto.●(Zian)

pasang iklan di sini