octa vaganza

Ikut Jaga Ketahanan Pangan, Milenial Ini Tanam Padi di Pidie Jaya

PIDIE JAYA—Kabupaten Pidie Jaya adalah daerah lumbung beras di Provinsi Aceh, Pada 2018 produksi padi mencapai 101.640 ton, namun pada 2019 menurun menjadi 93.111 ton dan 2020 sempat meningkat menjadi 99.406 ton.

Sebagai alumni Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis Universitas Jabal Ghafur Muhammad Nur tergerak untuk ikut membantu mengembangkan padi dan jagung di Pidie Jaya, sekaligus juga berkontribusi untuk ketahanan pangan di daerahnya.

“Saya juga tinggal di perdesaan dan yakin bahwa sektor pertanian masih menjanjikan. Saya memulai usaha  pada 2012,” ujar warga Kecamatan Bandar Dua ini ketika dihubungi Peluang, Senin (17/1/22).

Menurut pemuda kelahiran 11 Agustus 1991 ini prospek padi dan jagung sangat besar di Pidie Jaya. Sayangnya  belum terkelola dengan baik.  

Dia pun melakukan riset untuk nilai tambah pertanian. Akhirnya didapat bisnis hortikultura, seperti cabe, melon, terong, oyong. Duta petani milenial Kementerian Pertanian ini mengarap lahan miliknya seluas 1,5 hektar dan menggandeng pertani di desa sebagai binaannya dengan luas lahan 25 hektar.

Nur melakukan panen padi dan jagung masing-masing dua kali dengan produksi padi 9-10,5 ton per hektar sekali panen dan jagung 9-12 ton. Sementar sayuran fluktuatif sebesar 50-60 ton per hektar dengan panen 4-6 kali setahun.

Ketua Pemuda Tani HKTI Kabupaten Pidie Jaya ke depannya, berencana ingin meningkatkan usaha agribisnis dan bekerja sama dengan perusahaan terkait. Dia juga mengakui di daerahnya diperlukan sebuah koperasi produsen untuk menjadi offtaker (Irvan).

Exit mobile version