GUBERNUR Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan ada 22 calon perbankan yang akan mengimplementasikan sistem transfer antarbank secara real time atau BI Fast. Dengan sistem itu, biaya transfer antarbank hanya Rp2.500 per transaksi. “Pada tahap pertama, kami menetapkan 22 calon peserta pada Desember ini dan 22 calon peserta tahap ke-2 pada Januari,” kata Perry. Ke depan, kata dia lebin lanjut, jumlah perbankan maupun nonperbankan yang bergabung dalam BI-Fast akan semakin banyak.
Kepesertaan BI-Fast terbuka bagi bank, lembaga selain bank (LSB), dan pihak lain, “sepanjang memenuhi kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan,” ujar Perry. Adapun syararat kepesertaan BI-Fast harus memenuhi antara lain aspek kelembagaan, kinerja keuangan, dan kapabilitas sistem informasi. Calon Peserta yang akan on boarding harus memenuhi kriteria champion in readiness, antara lain mencakup aspek people, process, dan technology. Peserta juga harus memenuhi kriteria 3C yaitu contribution terhadap EKD, capability atau kemampuan permodalan dan likuiditas, serta collaboration atau dukungan terhadap kebijakan BI ke depan.
BI-Fast merupakan infrastruktur SP ritel yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen dan kanal pembayaran yang dapat dilakukan secara real time dan setiap saat. Berikut ke-22 bank yang akan menerapkan BI-Fast pada minggu kedua Desember 2021 adalah: 1. Bank Tabungan Negara, 2. Bank DBS Indonesia, 3. Bank Permata, 4. Bank Mandiri, 5. Bank Danamon Indonesia, 6. Bank CIMB Niaga, 7. Bank Central Asia, 8. Bank HSBC Indonesia, 9. Bank UOB Indonesia, 10. Bank Mega, 11. Bank Negara Indonesia 46, 12. Bank Syariah Indonesia, 13. Bank Rakyat Indonesia, 14. Bank OCBC NISP, 15. Bank Tabungan Negara UUS, 16. Bank Permata UUS, 17. Bank CIMB Niaga UUS, 18. Bank Danamon Indonesia UUS, 19. Bank BCA Syariah, 20. Bank Sinarmas, 21. Bank Citibank, NA 22. Bank Woori Saudara Indonesia.●(Zian)