octa vaganza
Berita  

IKN Nusantara Takkan Redupkan Jakarta

Peluangnews, Jakarta – Perpindahan Ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini tidak akan membuat Jakarta kehilangan daya tarik. Jakarta tetap menjadi kota megapolitan yang beragam budaya dan pusat ekonomi.

Demikian benang merah dari diskusi HUT DKI Jakarta ke-496 bertema “Festival Jakarta Kota Kita 2023 Mau Dibawa Kemana Jakarta Kita?” yang dihelat komunitas wartawan Kolaborasi Media Nusantara (Komen) akhir pekan lalu.

Diskusi dihadiri Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Penasehat Utama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Drs. H. Didien Junaedy dan Kepala Balai Budaya Jakarta, Syahnagara Ismail dengan moderator Muhamad Fauzi dari Komen.

Selama ini, aneka persoalan menggayut Jakarta sebagai Ibu Kota dengan keragaman budaya dari beragam etnis yang tinggal di Jakarta. Hal ini tentunya menimbulkan gesekan dan kejahatan.

Lantaran itu, menurut Kombes Trunoyudo, masyarakat harus menjaga Jakarta sebagai rumah bersama dan jangan mau diadu domba. Literasi masyarakat harus diperbanyak salah satunya dengan acara diskusi semacam ini.

“Jakarta adalah rumah kita bersama. Sebagai episentrum semua kegiatan. Faktor keamanan sangat penting di sini. Kalaupun ibu kota pindah, Jakarta tetap penting sehingga keamanan harus tetap kondusif,” ujar Kombes Trunoyudo.

Untuk itu, lanjutnya, keamanan menjadi tolak ukur bagi keberlangsungan ekonomi dan budaya di Jakarta. Polri terus menjalin kerjasama dengan semua stakeholder menjaga ketertiban dan keamanan di Jakarta. “Kolaborasi itu penting untuk cipta kondisi dengan semua pemangku kepentingan,” ucapnya.

Hal itu diamini Drs. H. Didien Junaedy. Menurut Didien, keamanan faktor penting untuk menumbuhkan sektor ekonomi. Bila Ibu Kota Jakarta dipindahkan ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masyarakat tidak akan mudah melupakan Jakarta.

“Kita harus bangga dengan kota Jakarta. Meskipun nantinya mungkin menjadi ibukota Provinsi Jakarta. Jakarta memiliki potensi wisata laut sangat indah, disamping budaya dan kuliner,” kata Didien.

Apalagi, lanjut Didien, Jakarta sudah lengkap dibanding kota-kota lain di Indonesia. Sarana transportasi umumnya, infrstruktur pendukungnya dan wisata baharinya. “Jakarta tetap menjadi pesona bagi dunia usaha dan pariwisata,” ucapnya.

Sementara itu, Syahnagara Ismail menegaskan bahwa sejak zaman Presiden Soekarno Kota Jakarta memiliki segudang budaya. Jakarta merupakan kota budaya, tempat semua suku bangsa berkumpul dan mambaur membentuk budayanya sendiri.

“Sejak zaman Soekarno Jakarta sudah tampak sebagai kota budaya. Jadi Jakarta mengikuti perkembangan budaya yang ada. Disinilah pentingnya melibatkan para seniman, sastrawan, dalam membangun bangsa,” ungkap Syahnagara.

Diskusi HUT DKI Jakarta ke-496 ini didukung oleh Eiger, JNE, Antiseptik OKTO dan Le Mineral ini, sengaja dibuat sebagai sebuah kepedulian komunitas wartawan Komen, yang turut mengawal jalannya pemerintahan, khususnya kota Jakarta yang memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah nusantara. (Aji)

Exit mobile version