IHSG Tertekan Sentimen Global, Waspadai Pelemahan Menuju Level Support 7.100

IHSG Tertekan Sentimen Global, Waspadai Pelemahan Menuju Level Support 7.100
Ilustrasi/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahan pada awal pekan ini, Senin (16/6/2025), didorong oleh sejumlah tekanan eksternal, mulai dari konflik geopolitik hingga arah kebijakan bank sentral global.

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebutkan bahwa secara teknikal IHSG tengah dalam fase koreksi dan berpeluang menguji level rata-rata pergerakan 200 hari (MA200) di kisaran 7.132 hingga ke area support 7.100.

“Pelemahan ini masih berpotensi berlanjut, mengingat banyaknya ketidakpastian global yang membayangi pasar,” ujar Ratna dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/6/2025).

Fokus Pasar: Timur Tengah, KTT G7, dan Bank Sentral Dunia

Pasar modal global saat ini dibayangi oleh meningkatnya tensi konflik di Timur Tengah, khususnya pasca serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025), yang dibalas Iran tak lama kemudian. Konflik ini turut mendorong lonjakan harga minyak mentah global hingga hampir 7 persen karena kekhawatiran terhadap pasokan dari kawasan tersebut.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra dagangnya, menjelang berakhirnya jeda tarif impor selama 90 hari pada 8 Juli mendatang.

Isu lain yang turut menjadi perhatian utama pekan ini adalah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang berlangsung di Kanada pada 15–17 Juni, serta keputusan kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral utama, termasuk The Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE), People’s Bank of China (PBoC), dan Bank Indonesia (BI).

IHSG Tertekan Sentimen Global

Konsensus pasar saat ini memperkirakan sebagian besar bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga acuannya.

Tak hanya itu, sejumlah bank sentral lain seperti dari Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina, dan Taiwan juga akan menjadi sorotan karena keputusan mereka dapat memberikan sinyal penting bagi arah ekonomi global.

IHSG Tertekan Sentimen Global

Wall Street dan Bursa Eropa Turun Serempak

Gejolak geopolitik yang kian memanas turut menyeret indeks saham utama dunia ke zona merah pada akhir pekan lalu. Di Wall Street, indeks Dow Jones terjun 769,83 poin atau 1,79 persen ke posisi 42.197,79. Indeks S&P 500 terkoreksi 1,13 persen ke level 5.976,97, sementara Nasdaq anjlok 1,30 persen ke 19.406,83.

Kondisi serupa juga terjadi di bursa Eropa. Indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,39 persen, Euro Stoxx 50 turun 1,31 persen, indeks DAX Jerman melemah 1,07 persen, dan CAC 40 Prancis merosot 1,04 persen.

Kenaikan harga energi akibat melonjaknya harga minyak berpotensi kembali mendorong inflasi global, tercermin dari naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sebesar 5 basis poin ke level 4,41 persen. (RO/Aji)

Exit mobile version