hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

IHSG Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Investor Lakukan Profit Taking

IHSG Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Investor Lakukan Profit Taking
IHSG Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Investor Lakukan Profit Taking/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (24/10) sore ditutup melemah tipis seiring aksi pengambilan untung (profit taking) pelaku pasar menjelang akhir pekan.

IHSG ditutup turun 2,63 poin atau 0,03 persen ke level 8.271,72. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat stagnan di posisi 828,10.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyatakan ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve pada pekan depan masih menjadi penopang sentimen positif di pasar. Meskipun demikian, investor domestik cenderung melakukan profit taking setelah penguatan IHSG sepanjang pekan terakhir yang ditopang data ekonomi solid.

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh 7,70 persen secara tahunan (yoy) pada September 2025. Sementara itu, uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat 8 persen (yoy) menjadi Rp9.771,3 triliun. Dalam pertemuan Oktober 2025, BI juga memutuskan mempertahankan BI Rate pada level 4,75 persen.

Selain faktor domestik, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal III-2025 emiten yang menunjukkan tren pertumbuhan. Dari eksternal, pasar menanti keputusan The Fed pada Rabu (29/10), yang diperkirakan menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 4 persen. Investor juga mengamati potensi perbaikan hubungan dagang dalam pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (30/10).

Sepanjang sesi perdagangan, IHSG sempat menguat pada sesi pertama namun berbalik ke zona merah pada sesi kedua hingga penutupan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor mencatatkan kenaikan, dipimpin sektor properti yang menguat 3,15 persen, disusul sektor kesehatan 1,92 persen, dan industri 1,56 persen. Enam sektor melemah dengan penurunan terdalam pada sektor teknologi sebesar 2,28 persen, diikuti barang baku 1,08 persen, dan barang konsumen non primer 0,97 persen.

Saham BRRC, SOHO, CSAP, SKRN dan CBPE tercatat sebagai top gainers. Sementara itu, DWGL, PURI, UANG, IDPR dan PIPA menjadi top losers.

Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 2.367.563 kali, dengan volume 28,84 miliar saham dan nilai transaksi Rp22,45 triliun. Sebanyak 295 saham menguat, 371 saham melemah, dan 143 saham tidak berubah.

Untuk pasar regional Asia, indeks Nikkei menguat 675,89 poin atau 1,39 persen ke 49.317,50. Indeks Shanghai naik 27,90 poin atau 0,71 persen ke 3.950,31. Indeks Hang Seng menguat 192,17 poin atau 0,74 persen ke 26.160,15, sedangkan indeks Straits Times meningkat 5,94 poin atau 0,13 persen ke 4.422,21. (RO)

Baca Juga: IHSG Rabu Sore Ditutup Melemah disaat Bursa Asia Menguat

pasang iklan di sini