Site icon Peluang News

IHSG Melemah Hingga 1 Persen

IHSG Akhir Pekan di penghujung 2025 Ditutup Melemah

IHSG Akhir Pekan di penghujung 2025 Ditutup Melemah/dok.ist

Jakarta (Peluang) : Kejatuhan pergerakan IHSG tertekan oleh saham energi. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam pada awal perdagangan pada Senin (26/9/2022). IHSG dibuka turun ke level 7.178,50 dan terus berlanjut hingga melemah lebih dari 1 persen ke posisi 7.049,40.

Penurunan IHSG dipicu jatuhnya saham sektor energi dan memenuhi daftar top losers pagi ini, Senin. 

Saham BUMI memimpin dengan penurunan 6,80 persen. Kemudian disusul ADMR dan ADRO masing-masing terpangkas lebih dari 4 persen, serta INDY melemah di level 3 persen. 

Phillip Sekuritas Indonesia melaporkan bergugurannya saham energi sejalan dengan harga minyak mentah yang anjlok sekitar lima persen. Pelemahan harga minyak mentah di picu nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama di dunia yang berada di level tertinggi. 

“Adanya ketakutan kenaikan suku bunga juga mendorong ekonomi negara-negara maju jatuh ke dalam resesi, sehingga mengurangi permintaan minyak mentah,” ungkap Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (26/9/2022). 

Pekan lalu, bank sentral di berbagai belahan dunia meningkatkan upaya dalam memerangi inflasi. Tercatat enam bank sentral termasuk di AS, Inggris, Swedia, Swiss, dan Norwegia pekan lalu menaikkan suku bunga acuan untuk melawan inflasi.

Yang paling mengejutkan investor, proyeksi terkini dari bank sentral AS Federal Reserve bahwa suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) akan berada di kisaran 4,5 – 4,75 persen di akhir 2023. 

Adapun proyeksi terkini dari bank sentral  AS Federal Reserve bahwa suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) akan berada di kisaran 4,5 – 4,75 persen di akhir 2023. 

Kebijakan moneter yang ketat di AS ini akan menekan aktivitas ekonomi di negara-negara lain. Dengan cara menghapus keberanian investor dalam mengambil risiko (risk appetite) dan memperkuat nilai tukar mata uang dolar AS.

Pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS akan membuat impor lebih mahal sehingga memperparah tekanan inflasi. 

Kondisi ini memaksa bank sentral di negara-negara lain untuk turut menaikkan suku bunga secara drastis.

“Dengan berbagai sentimen tersebut, IHSG diproyeksi melemah sepanjang hari ini. Meski demikian, beberapa saham diperkirakan tetap berada pada tren menguat secara teknikal,” jelasnya dalam riset itu.

Saham yang mengalami tren menguat di antaranya :

BRIS :

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 1565

Target Price 1   : 1670

Target Price 2   : 1715

Stop Loss          : 1460

CMRY

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 4410

Traget Price 1   : 4770

Target Price 2   :4930

Stop Loss          : 4070

UNVR

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 4810

Target Price 1   : 5150

Target Price 2   : 5350

Stop Loss          : 4450

Exit mobile version