octa vaganza

Ibu Tuni Mendapat Hibah Rumah Siap Huni ke 199 dari Kopsyah BMI

SERANG—Tinggal dirumah bilik dengan kondisi sudah miring ditopang kayu dan atapnya pun sudah bocor saat hujan mengingatkan pada sekolah dasar dalam cerita Laskar Pelangi karya Andre Hirata pada era 1970-an. 

Rumah dengan bangunan dengan kondisi  memprihatinkan masih ada di negeri ini, di antaranya tempat tinggal seorang warga Kampung Jati Cilik, Desa Cakung, Kabupaten Serang Banten, bernama Tuni.

Janda berusia 62 tahun ini sebetulnya mempunyai tiga orang anak.  Dua di antaranya sudah menikah dan tinggal di kota, satu lagi desa lain, dan yang tinggal dengan Tuni hanya anak bungsu bernama Salim, 20 tahun.

Kehidupan ekonomi ibu dan anak termasuk kategori dhuafa.  Salim kerja serabutan, karena hanya tamat SD.  Sementara Ibu Tuni hanya buruh tani ketika musim padi.  Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka mengharap pemberian anak yang tinggal di desa lain, yang letaknya tidak jauh dan juga pemberian para tetangga. 

Kehidupan Ibu Tuni  rupanya diketahui staf lapangan dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI).  Informasi ini diteruskan ke Manajer KCP.  Ketika staf dan manajer tersebut mengunjungi rumah Ibu Tuni, keadaan rumahnya ramai karena ternyata suami Ibu Tuni baru saja 7 hari meningga.

Ketika  sedang dilaksanakan acara sedekahan, dalam kesempatan itu pihak Kopsyah BMI menyampaikan  sampaikan Ibu Tuni akan mendapatkan Hibah Rumah Siap Huni ke 199.

“Ibu tuni yang juga menjadi anggota koperasi, mendapatkanpemutihan pembiayaan sebesar tujuh juta rupiah karena suami meninggal dunia,”  kata Presiden Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara dalam keterangan persnya, Rabu (16/10/19).

Tuni tampak terharu karena disaat saat kesulitannya Kopsyah BMI hadir untuk membantunya. “Semoga Koperasi ini semakin besar dan semakin sukses,” ucap dia.

Sebagai catatan total Biaya Pembangunan Hibah Rumah Siap Huni Rp50.000.000, sepenuhnya dari Kopsyah BMI.

Exit mobile version