hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Horison Pikir sang Entrepreneur

Seperti seseorang mengendarai mobil, dia bisa dengan cepat mengganti persneling karena sudah terlatih.  Bagi yang belum bisa dan belum biasa, hal itu akan sulit. Begitu juga dengan kreativitas: harus dilatih dan dibiasakan.

PARA pakar cenderung bersepakat bahwa “kreatif “ merupakan syarat utama seorang entrepreneur. Ada pula yang mengatakan kreatif adalah kompetenasi dasar yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Menarik dipertanyakan, kreatif seperti apa yang dimaksud dengan syarat dan kompetensi dasar seorang entrepreneur itu? Kreatif dengan bukti-bukti kongkret yang seberapa terukur?

Dalam mengartikan kata kreatif, kita sering terjebak dalam batasan awam. Kreatif seakan hanya absah dikaitkan dengan mereka yang bergumul di dunia seni. Pandangan seperti ini, selain sempit dan naif, juga kelewat menyederhanakan masalah. Kreatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan: “memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan.” Secara umum, bisa dikatakan bahwa orang kreatif adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari biasanya,  termasuk dalam kegiatan yang terkait bisnis.

Kreativitas itu adalah skill atau kemampuan. Seperti seseorang mengendarai mobil, dia bisa dengan cepat mengganti persneling karena sudah terlatih atau terbiasa.  Bagi yang belum bisa dan belum biasa, hal itu akan sulit. Begitu juga dengan kreativitas, harus dilatih dan dibiasakan. Setelah terlatih dan biasa maka otomatis akan cepat berpikir kreatif. Lalu, bagaimana agar kita bisa cepat mampu berpikir kreatif?

Di dalam dunia bisnis, kreativitas ibarat jantung. Itulah faktor penggerak, dinamo, lokomotif. Seorang entrepreneur perlu memiliki kapasitas dalam membiasakan cara berpikir kreatif. Sebuah keharusan yang tak bias ditawar-tawar. Sebab, maju-tidaknya, berkembang-tidaknya, berkelanjutan-tidaknya bisnis ditentukan oleh kreativitas pemilik. Mungkin saja seseorang bisnis saat ini maju, tetapi posisi unggul itu bisa tergeser kapan saja.

Ketika bisnis tidak bisa lagi berkembang, stagnan karena dijalankan dengan pola pikir lama/konvensional, jalan keluarnya hanya satu: berkompromi dengan realitas. Kreativitas entrepreneur menjadi prasyarat yang mutlak diperlukan. Cara  menjalankan bisnis dan menghasilkan produk atau jasa baru harus turn-in dengan perkembangan pasar. Karenanya, seorang pebisnis tak punya pilihan lain selain harus kreatif. Ia bahkan perlu membiasakan diri mencapai sesuatu yang lebih tinggi dari ekspektasinya.

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, pertama kali yang harus dilakukan adalah memperbaiki mental. Langkah selanjutnya meningkatkan kemampuan teknik. Kombinasi keduanya sangat penting. Jika hanya mempelajari masalah teknis, tetapi mental masih belum kreatif, kreativitas akan sulit muncul. Sebaliknya, orang yang sudah bermental kreatif tapi tidak mengetahui tekniknya, output yang dapat dihasilkan akan kurang optimal juga.

Untuk mencapai itu, langkah terpenting yang harus dilakukan adalah mengetahui cara mengatasi hambatan berpikir kreatif. Penghambat utama berpikir kreatif adalah resistensi personal. Enggan atau bahkan sulit melepaskan diri dari zona nyaman. Tidak mau menerima sesuatu yang baru dan aneh. Sebaiknya senantiasa dingat, berpikir kreatif adalah menghasilkan sesuatu yang baru. Jika anda menutup diri dan enggan menerima yang baru, maka  ide-ide hebat tidak akan pernah muncul.●

pasang iklan di sini