hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hore! Program Kartu Prakerja Dibuka Lagi

Program Kartu Prakerja Telah Kembali Dibuka Lagi/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Salah satu program yang menjadi ikon program pemerintah, yakni Program Kartu Prakerja kembali dibuka.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarro menyampaikan, program ini menargetkan akan memberikan pelatihan kepada 1,148 juta peserta pada tahun ini.

“Pada 23 Februari 2024 telah dibuka gelombang baru penerima Prakerja yakni Batch 63, dengan target peserta sebesar 1,148 juta sepanjang tahun 2024. Kuota ini akan dieksekusi secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP),” ujar Airlangga di Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

Ia mengungkapkan, program yang telah diluncurkan sejak 2020 ini telah memberikan manfaat kepada 17,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Bahkan, selama tiga tahun lebih, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan secara inklusif di antaranya untuk 51% perempuan, 48% berasal dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2% dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3% dari penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Dengan demikian, menurutnya, program Kartu Prakerja ini harus dilaksanakan kembali tahun ini karena telah terbukti dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan kualitas pada penyelenggaraan Program Kartu Prakerja pada tahun ini.

Peningkatan ini dilakukan melalui moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas khususnya untuk peserta dari Indonesia Timur yang memiliki perbedaan waktu, yaitu dengan meaktifkan kembali pelatihan asynchronous.

Selain itu, ia menyatakan, pemerintah juga akan memperkuat kolaborasi antara Program Prakerja dengan lebih banyak pihak, termasuk Kementrian/Lembaga (K/L) guna menyediakan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Kemudian, pemerintah juga akan memperluas jangkauan Program Prakerja yang akan menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal.

Lalu, juga akan mendorong keterlibatan berbagai Lembaga Pelatihan di lebih banyak lagi kabupaten/kota di seluruh tanah air.

Selain itu, rencananya juga akan melalukan penambahan pada moda pelatihan dikarenakan adanya moda asynchronous yaitu moda pembelajaran mandiri atau Self-Paced Learning (SPL).

Menurut Airlangga, metode ini memiliki keunikan tersendiri karena pelatihan tersebut nantinya harus diakses sesuai alur (sequence) yang disampaikan dan tidak bisa dilewati maupun dipercepat.

“Meskipun moda ini dapat memberikan fleksibilitas, namun membutuhkan komitmen personal yang lebih tinggi dari para penggunanya,” ucapnya. (OL-1)

pasang iklan di sini