JAKARTA—Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan untuk menangani sekitar 64 juta pelaku UMKM pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, demi memajukan koperasi dan UMKM di tanah air.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan akan terus membuka kerja sama dengan platform e-commerce, warung tradisional, koperasi, lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun pihak terkait lain, baik online maupun offline, untuk memajukan UMKM.
”Khusus dalam kolaborasi dengan platform e-commerce, menggunakan skema non-APBN,” ujar Teten dalam keterangannya pada Selasa (26/5/20).
Hingga Mei 2020, Kemenkop sudah menggandeng 5 platform e-commerce untuk mendukung UMKM Indonesia. Blibli, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak. Kelimanya bersama kementerian ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital.
Upaya itu juga sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Makin banyaknya produk UMKM yang masuk ke dalam platform e-commerce merupakan bentuk dorongan terhadap masuknya UMKM ke ekonomi digital.
“Saat ini kami berkonsentrasi penuh membantu koperasi dan UMKM untuk melewati masa-masa pandemi Covid-19,” kata Teten.
Sejumlah laporan menunjukkan bahwa di antara UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online.
”Platform online ini sekaligus membantu masyarakat luas untuk menerapkan physical distancing, sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas ekonomi,” pungkas Teten.