hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hingga Juli, BI Suntik Dana Likuiditas ke Perbankan Rp101 Triliun

JAKARTA—Bank Indonesia (BI) mengumumkan hingga 19 Juli 2021, telah melakukan suntikan likuiditas ke perbankan  menembus Rp101 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menerangkan langkah ini bertujuan mendorong likuiditas di perbankan tetap longgar.

Dalam bahan paparnya untuk FGD bersama Komisi XI DPR RI, 21 Juli 2021, Perry juga mengataka hingga 19 Juli 2021, BI juga telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp124,13 triliun, terdiri dari Rp48,67 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme greenshoe option.

Dengan ekspansi moneter tersebut, kondisi likuiditas perbankan sangat longgar, tercermin dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga [AL/DPK] yang tinggi, yakni 32,95 persen.

“Likuiditas perekonomian meningkat, tercermin dari uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh meningkat masing-masing sebesar 17 persen dan 11,4 persen secara tahunan pada Juni 2021,” papar  Perry.

Pertumbuhan uang beredar tersebut terutama ditopang oleh ekspansi otoritas yang meningkat dan kredit perbankan yang mulai positif.Likuiditas yang longgar mendorong suku bunga kredit perbankan terus turun meski masih terbatas.

Sementara  pada  pasar uang dan pasar dana, suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) overnight dan suku bunga satu bulan deposito perbankan menurun, masing-masing 153 basis poin dan 2019 basis poin sejak Mei 2020 menjadi 2,79 persen dan 3,6 persen pada Mei 2021.

Pada pasar kredit, penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan juga berlanjut, yaitu menurun sebesar 169 basis poin sejal Mei 2020 menjadi 8,86 persen pada Mei 2021.





pasang iklan di sini