Peluang, Jakarta – Sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta, maka pemerintah mendorong masyarakat agar lebih banyak menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti transportasi umum, berjalan kaki, ataupun bersepeda.
Sejak 2017, pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun berbagai fasilitas seperti jalur sepeda sepanjang 114,5 kilometer (km), trotoar terbangun 267 km. Sedangkan Bus Transjakarta, baik koridor maupun non koridor telah memiliki 116 trayek dengan 1.869 armada dan telah mengangkut 1 juta penumpang per hari.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyampaikan, pentingnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) infrastruktur transportasi di wilayah DKI Jakarta, mengingat Jakarta merupakan pusat perekonomian Indonesia.
“Proyek infrastruktur ini dapat memberikan dampak yang masif bagi perekonomian DKI Jakarta maupun nasional serta dapat memperlancar jalur logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (24/1/2024).
Dia mengaku, pemerintah telah meningkatkan efektifitas dan mobilitas masyarakat seperti
Percepatan PSN sektor transportasi di wilayah DKI Jakarta seperti MRT North South Line Fase 2A, MRT North South Line Fase 2B, MRT East – West, LRT Jakarta Velodrome – Manggarai, Jaringan enam Ruas Jalan Tol DKI Jakarta, dan Jalan Tol Akses New Priok Eastern Access (NPEA).
Proyek MRT North South Line Fase 1 yakni Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 km telah beroperasi sementara Fase 2 yaitu Bundaran HI-Ancol Barat sedang dalam pengerjaan dan ditargetkan selesai pada 2027. Sementara itu, Fase 2A Bundaran HI-Kota dan Fase 2B Kota-Ancol Barat ditargetkan selesai pada 2030.
Kemudian, LRT Jakarta Velodrome-Manggarai dengan trase kurang lebih sejauh 6 kilometer (km) dengan nilai proyek Rp5,5 triliun rencananya akan dimulai pada tahun 2023 dan selesai pada 2024.
Upaya penambahan jaringan enam ruas Jalan Tol DKI Jakarta yang terdiri dari Jalan Tol Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca juga telah dilakukan Pemerintah. Dari enam ruas jalan tol tersebut, Jalan Tol Sunter-Pulo Gebang telah beroperasi, sementara Jalan Tol Semanan-Sunter ditargetkan selesai pada tahun 2024 dan ke empat ruas jalan tol lainnya ditargetkan dapat financial close di tahun 2024.
Lebih lanjut, Jalan Tol NPEA yang merupakan akses khusus untuk menyambungkan Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Kalibaru akan terkoneksi dengan Kawasan Berikat Nusantara dan terhubung dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Dibiayai oleh PT Pelindo, Jalan Tol NPEA akan memiliki panjang 7 km dan estimasi investasi sebesar Rp3,98 triliun. (alb)