
PeluangNews, Jakarta – Hari ketiga Lebaran pada Rabu (2/4/2025) kendaraan pada arus balik belum mengalami kepadatan yang mencolok
Pengamatan PeluangNews, tradisi mudik Lebaran di Indonesia biasanya memang selalu diiringi dengan arus balik yang padat.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait pasti telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan yang diprediksi akan terjadi.
Informasi mengenai prediksi puncak arus balik dan waktu-waktu yang perlu dihindari menjadi sangat penting bagi para pemudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
Namun, puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada Minggu (6/4/2025) atau H+5 Lebaran. Pada puncak arus balik tersebut, diperkirakan sekitar 31,49 juta orang akan kembali dari kampung halaman.
Volume lalu lintas diprediksi akan mencapai 276 ribu unit kendaraan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik.
Prediksi ini disampaikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, operator jalan tol terkemuka di Indonesia.
Informasi ditujukan kepada seluruh pemudik yang akan kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman. Puncak arus balik akan terpusat di empat gerbang tol utama, yaitu:
Gerbang Tol Ciawi, Gerbang Tol Kalihurip Utama, Gerbang Tol Cikupa Selain itu, Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta di prediksi menjadi titik kemacetan yang parah.
Adapun waktu-waktu yang perlu dihindari pada arus balik adalah pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB, berdasarkan catatan volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta.
Lonjakan volume kendaraan terjadi karena banyaknya pemudik yang kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.
Waktu-waktu tertentu, seperti sore hingga malam hari, menjadi waktu favorit pemudik untuk kembali, sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas. Periode arus balik Lebaran 2025 akan terjadi mulai hari ini (2/4) hingga 11 April 2025 mendatang.
Untuk menghindari terjebak macet, pemudik disarankan untuk:
– Merencanakan perjalanan dengan matang, menghindari waktu-waktu puncak arus balik.
– Memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai sumber, seperti aplikasi peta digital dan media sosial.
– Memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Pemerintah dan pihak terkait telah mempersiapkan berbagai strategi dan skenario rekayasa lalu lintas.
Salah satu strategi yang akan di gunakan adalah tol fungsional, yaitu Sadang(Japek II) yang akan keluar di daerah Bekasi Deltamas.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI juga telah menyediakan penambahan tiket untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan kereta api. []