Google, Mark Zuckerberg, dan Achmad Zaky adalah beberapa nama hebat. Mereka dilecehkan saat menjajakan terobosan awal yang mereka pikirkan. Toh mereka tak mudah patah arang.
MENGASYIKKAN sekali kalau ide-ide kreatif dari brainstorming bisa dijalankan dan mendapatkan hasil yang diharapakan. Seseorang berttur. Setiap hari dipaksa berpikir kreatif, kritis dan objektif. Beban yang sangat berat saat menjalaninya. Dari cara berpikir, diharuskan senang membaca dan meningkatkan kemampuan hard skill. “Setiap hari membuat gaya dan cara berpikir hingga saya merasakan saya mulai berubah”.
Setelah melewati perjalanan cara berpikir kritis itu, saya benar-benar merasakan manfaatnya. Saya jadi mengerti jika banyak orang mengikuti seminar untuk mengubah cara berpikir yang oke dengan biaya yang cukup mahal, biasanya paling murah 5 juta per 3 jam. Itu pun seminar yang paling murah. Kalau seminar yang kelasnya high level, rata-rata 8 jutaan.
Sanggupklah anda melakukan itu? Pasti sanggup, jika anda mau! Saat itu adalah masa dimana selalu ada dilema. Di saat teman-teman asyik bercanda ria, melakukan hal-hal yang menyenangkan, saya malah dalam kamar untuk berlatih gitar ditemani puluhan buku gitar, video dan sound distorsi. Tapi memang ada yang harus dikorbankan jika ingin mendapatkan sesuatu. Tidak ada yang instan di dunia ini. Anda harus bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu, Ingat… Skill not buy!
Google tidak merekrut karyawan yang memperoleh nilai A saat kuliah. Google merekrut orang-orang yang kreatif, smart, bededikasi, konsistensi dan agresif minded. Hampir semua karyawan Google adalah orang-orang yang cerdas.
Bahkan Mark Zuckerberg, pendiri/CEO Facebook, terdepak drop out saat kuliah. Dengan perjuangan yang berat, serta semangat dan kegigihan yang begitu besar, Mark berhasil mewujudkan idenya yang sebelumnya dianggap ide aneh alias gila dan karena itu ia disepelekan.
Cerita lain, pasti Anda kenal dengan Steve Jobs, perjuangannya pun sama. banyak orang yang tidak setuju dengan pandangan Steve Jobs. Dengan daya juangnya yang gigih, akhirnya seluruh dunia tahu siapa Steve Jobs.
Dari Indonesia juga ada. Anda pasti tahu dengan E-Commerce BukaLapak.com. Pendirinya bernama Achmad Zaky. Ya, dialah yang pontang-panting mendirikan dan membesarkan bukalapak hingga hasilnya seperti sekarang. Dulu orang memperlakukan dirinya seperti sampah dan tidak ada satu orang pun yang mau mendengar ide-idenya, dianggap sebelah mata.
Saat pertama kali menjalankan bukalapak di tahun 2010, dia ngalor-ngidul ajak teman dan orang-orang yang di kenalnya untuk bergabung dan menjadi investor atau sekedar memberikan sumbangan sukarela. Hampir tidak ada satu orang pun yang tertarik dengan ide yang dikemukakannya.
Dengan semangat pantang menyerah, bukalapak kini menjadi E-Commerce yang besar dan sangat diperhitungkan di Indonesia. Situs itu dikunjungi 1,5—2 juta orang setiap hari, dengan transaksi yang dibukukan 5-6 miliar/hari.
Pelajaran terpenting dari kisah-kisah mereka adalah: Mulailah sejak sekarang memikirkan hal-hal yang membuat diri kita berkualitas setiap harinya. Action tidak hanya bicara. Keras pada diri sendiri (jangan manja/cengeng). Persiapkan kesuksesan di masa datang. Tinggalkan pola pikir konvensional. Terus belajar. Open minded. Berpikir modern. Berpola pikir seperti orang-orang Barat (tanpa tinggalkan budaya-budaya timur, hanya pola pikirnya yang ditiru). Lalu, take action now! Mulailah dari sekarang. Hanya itu caranya.●(Nay)