octa vaganza

Hierarki Kebutuhan-nya Maslow

Tak cuma di dunia psikologi, Maslow pun didapuk sebagai tokoh manajemen. Teori lima lapis hierarkinya itu sungguh masyhur, tapi bukannya tanpa kritik.

PSIKOLOG asal dari Amerika ini pelopor aliran psikologi humanistik.Terkenal dengan teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia. Ia teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian.Abraham Harold Maslowlahir di Brooklyn, New York, 1 April 1908. Dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia,orangtuanyamalah tidak berpendidikan tinggi. Semasa kecil, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak-anak lain sebaya.

Maslow merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia bertumbuh di perpustakaan di antara buku-buku. Awalnya kuliah hukum, tapi pada akhirnyamemilih belajar psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Ia memelopori aliran psikologi humanistik, yang terbentuk dalam dasawarsa 1950-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai “kekuatan ke tiga”, di antara teori Freud dan behaviorisme.Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar “Humanist of the Year”(1967), tiga tahun menjelang ia wafat.

Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hierarki Kebutuhan. Intinya, ketika strata kebutuhan terendah terpenuhi, akan lahir tuntutan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental.

Hierarki kebutuhan lapis lima itu terdiri atas:kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan disayangi, kebutuhan akan harga diri (baik aspek kemandirian/kompetensi maupunaspek apresiasi orang lain), dan kebutuhan aktualisasi diri (mencakup 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Jika ini tidak terpenuhi, akan terjadi meta patologi seperti apatismekebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera.

Menurut Maslow—ini agak tarang dirilis—meta-kebutuhan untuk aktualisasi diri terdiri dari:kebenaran, kebaikan, keindahan atau kecantikan, keseluruhan (kesatuan), dikotomi-transedensi, berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya), keunikan, kesempurnaan, keniscayaan, penyelesaian, keadilan, keteraturan, kesederhanaan, kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting), tanpa susah payah (santai, tidak tegang), bermain (fun, rekreasi, humor), mencukupi diri sendiri

Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera.Pada perkembangannya, teori ini juga dikritik. Sebab, ada sebuah loncatan pada piramida kebutuhan Maslow yang tertinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri. Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida. Sebuah lompatan logika.

Beberapa kutipan terkenal dari embah psikologi humanistik ini:

*Jika satu-satunya alat yang anda miliki hanyalah palu, anda cenderung akan melihat setiap permasalahan sebagai paku.

*Musisi harus membuat musik, seniman harus melukis, penyair harus menulis. Mereka harus melakukannya agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang dia bisa jadi.

*Jika Anda sengaja membiarkan diri Anda menjadi kurang dari apa yang sebenarnya mampu Anda capai, Anda akan tidak bahagia seumur hidup.●(dd)

Exit mobile version