hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hasil Survei KPAI: 52% Siswa Tak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Hanifah Dwi Nirwana, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banjarbaru beberapa waktu lalu.
Ilustrasi/Dok. Ist

PeluangNews, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan sekitar 10 bulan, sejak diluncurkannya awal Januari 2025 lalu. Berbagai permasalahan muncul seperti keracunan, dan persoalan lainnya.

Pemerintah antara lain melalui Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan perbaikan-perbaikan agar permasalahan-permasalahan tadi tidak terjadi lagi.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI) melakukan survei pada 2.241 responden. Namun, hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis.

Sebanyak 52% siswa disebutkan tidak menyukai rasa dan kualitas makanan dari program MBG.

Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan peneliti anak KPAI dan CISDI. Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden.

Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025. Responden survei yang masuk tersebar secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat.

Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif.

Ada 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura.

Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka.

“Itu yang paling banyak (tidak disukai) adalah rasa dan kualitas makanan sekitar 52%,” kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, dikutip Kamis (12/11/2025).

Temuan survei ini juga menunjukkan rasa dan kualitas menjadi alasan terbanyak siswa tidak menyukai MBG dan disusul oleh jawaban menu makanan dan jadwal pengantaran makanan yang sering telat.

Bila dilihat dari sebaran jawaban berdasarkan wilayah, rasa dan kualitas makanan dominan dipilih tidak disukai ada di wilayah Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT.

Sedangkan di wilayah lain seperti Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, jadwal makanan justru merupakan jawaban yang paling banyak dipilih sebagai alasan tidak menyukai MBG.[]

pasang iklan di sini