
Peluang News, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menyampaikan ucapan Hari Koperasi Nasional (Harkopas) ke-77 tahun yang jatuh pada hari ini, Jumat (12/7/2024).
Ia menilai, momentum ini merupakan sebuah momentum yang sangat penting, khususnya untuk merefleksikan tentang peran koperasi di Indonesia yang semakin strategis dalam menjawab tantangan krisis dan ketidakpastian.
Apalagi, menurut Teten, selama ini koperasi telah menjadi bagian dari ekosistem usaha rakyat agar terus tumbuh dari usaha kecil ke menengah dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional.
Hal ini disampaikan Teten Masduki dalam rangka memperingati sekaligus merayakan Hari Koperasi ke-77 dengan tema “Koperasi Sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Kecil.”
“Dalam perjalanan panjang koperasi di Indonesia, koperasi sendiri telah menunjukkan peran penting dalam membangun ekonomi rakyat. Bahkan, pembelajaran yang terus dilakukan oleh koperasi untuk meningkatkan kelembagaan koperasi dan model-model usahanya dapat melahirkan keyakinan koperasi untuk menjadi masa depan ekonomi Indonesia,” ungkap Teten.
“Selain itu, koperasi juga telah menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25%) setelah Bank Umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95%),” tambahnya.
Bahkan, kata Teten, di sektor pertanian dan perdesaan sendiri, koperasi telah menjadi sebuah lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa koperasi menjadi sangat strategis dalam mengonsolidasikan para pelaku usaha mikro dan kecil agar usahanya menjadi lebih berskala ekonomi.
“Tak hanya itu, juga dapat mengakselerasinya dengan berbagai inovasi dan teknologi agar menghasilkan produk-produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi, serta dapat mengeskalasi agar terjalin kemitraan,” ujarnya.
Melalui pondasi itulah, maka KemenKopUKM telah mengimplementasikan komitmen inovasi mendorong pengembangan model koperasi yang semakin modern.
“KemenKopUKM melakukan pengembangan model korporatisasi dan nelayan berbasis koperasi seperti pembangunan pabrik Minyak Makan Merah per 1.000 hektare sawit milik petani swadaya dan penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan kecil dan tradisional melalui skema SOLUSI atau Solar untuk Koperasi Nelayan,” jelas Teten.
“Selain itu, KemenKopUKM juga memfasilitasi pembangunan Rumah Produksi Bersama (RPB) menjadi sentra industri skala menengah (medium industry) yang dikelola oleh koperasi untuk mengolah komoditi unggulan ekonomi rakyat agar menghasilkan produk-produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Teten memaparkan bahwa dalam tiga tahun RPB ini beroperasi, telah terbangun dan mulai dikembangkan untuk pengolahan produk turunan dari coklat, garam, rotan, bambu, kulit, cabe dan beberapa komoditi unggulan lainnya di sejumlah daerah di nusantara.
“Maka inilah sejatinya masa depan ekonomi kita. Masa depan ‘lapangan pekerjaan kelas menengah’ yang menjanjikan buat generasi muda hari ini dan ke depannya. Model ini pula yang kita percaya dapat mengoreksi sekaligus menaikkan pendapatan perkapita segenap rakyat kita sebesar 5 kali lipat pada 2045 yang akan datang,” paparnya.
Sebagai informasi, pendapatan perkapita rakyat saat ini diperkirakan baru mencapai sekitar US$ 4.919 (2023).
Untuk menjadi negara maju pada 2045 nanti, setidaknya Indonesia harus bisa memiliki pendapatan perkapita lima kali lipat dari jumlah tersebut.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa koperasi tidak boleh sekadar memenuhi ambisi sebagian pengurusnya saja, melainkan juga harus terlebih dahulu hadir sebagai pemberdaya anggota.
“Dunia terus berubah, begitupun koperasi harus terus menyempurnakan gerakannya menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Jadi, kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar akuntabilitas koperasi harus terus diperkuat, tata kelola koperasi harus semakin baik sehingga koperasi dapat semakin dipercaya oleh masyarakat,” terang Teten.
“Kita ingin koperasi ini dapat terus menjadi pilihan rasional bagi setiap warga negara untuk menaruh harapan dan mengembangkan usaha-usahanya,” tambahnya.