
PeluangNews, Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah dan seluruh pihak terkait agar serius mengatasi persoalan harga serta ketersediaan stok beras di pasaran. Menurut YLKI, pemenuhan hak konsumen untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau dan kualitas terstandar menjadi isu mendesak, terlebih di momentum Hari Pelanggan Nasional 2025.
“Polemik soal beras belum juga beres di lapangan. Masih ada persoalan yang menjadi pekerjaan rumah untuk segera dituntaskan,” ujar Ketua YLKI, Niti Emiliana, dalam keterangan persnuya, di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
Niti menyoroti pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sebelumnya menyebut stok beras melimpah. Namun, fakta di lapangan menunjukkan harga beras tetap tinggi dan bahkan terjadi kekosongan stok di sejumlah pasar.
Menurut catatan YLKI, terdapat tiga hal utama dalam polemik beras:
1. Definisi stok beras melimpah tidak seharusnya hanya berhenti di gudang atau hulu. Bagi konsumen, stok harus hadir di pasar dengan kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau.
2. Lonjakan harga beras di ritel modern sangat membebani konsumen. Banyak yang terkecoh membeli beras terfortifikasi dengan harga Rp90.000–Rp130.000 per 5 kilogram, padahal bukan beras premium biasa. Kondisi ini terjadi akibat kekosongan stok beras premium dan medium.
3. Kenaikan harga di pasar tradisional meski lebih ringan, tetap harus diantisipasi agar tidak berkembang menjadi masalah serius.
YLKI menegaskan, pemerintah harus menjamin ketersediaan stok beras di pasaran dengan akses mudah, kualitas sesuai standar, dan harga yang terjangkau. Untuk itu, YLKI mendorong Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mempercepat distribusi beras SPHP secara masif guna menstabilkan harga sekaligus mengisi kekosongan stok.
Selain itu, YLKI meminta Kementerian Perdagangan, Bapanas, Satgas Pangan, serta Kepolisian mengusut tuntas distribusi beras dari hulu hingga hilir agar permasalahan ketersediaan beras premium dan medium tidak berlarut.
“Bicara soal pelanggan, konsumen beras adalah pelanggan paling loyal karena beras merupakan komoditas pangan pokok. Demi menghormati Hari Pelanggan Nasional 2025, YLKI meminta pemerintah memastikan hak-hak konsumen beras benar-benar dipenuhi oleh para pelaku usaha,” ucap Niti. (Aji)