Harga Referensi CPO Juni 2025 Turun

Ilustrasi sawit. Foto: gapki.id

Peluang News, Jakarta-Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa Harga Referensi (HR) minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) untuk periode Juni 2025 ditetapkan sebesar USD 856,38 per metrik ton (MT). Angka ini mengalami penurunan sebesar USD 68,08 atau 7,36 persen dibandingkan periode Mei 2025 yang tercatat USD 924,46/MT.

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1484 Tahun 2025, yang berlaku mulai 1 hingga 30 Juni 2025.

“Saat ini, HR CPO turun mendekati ambang batas USD 680 per ton. Untuk itu, merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK), pemerintah menetapkan Bea Keluar (BK) CPO sebesar USD 52 per ton dan Pungutan Ekspor (PE) sebesar 10 persen dari HR CPO, yaitu USD 85,6384 per ton,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, dalam keterangan resminya, Jumat (30/5).

BK CPO periode Juni 2025 mengacu pada Kolom Angka 5 Lampiran Huruf C PMK Nomor 38 Tahun 2024, sementara PE CPO merujuk pada Lampiran I PMK Nomor 30 Tahun 2025.

Penetapan HR CPO ini dihitung dari rata-rata harga CPO di tiga pasar utama, yakni Bursa CPO Indonesia (USD 804,50/MT), Bursa CPO Malaysia (USD 908,27/MT), dan harga Port CPO Rotterdam (USD 1.132,90/MT). Namun, karena selisih harga antar pasar melebihi USD 40, perhitungan hanya menggunakan dua harga terdekat, yakni dari Bursa Malaysia dan Bursa Indonesia.

Selain itu, minyak goreng kemasan bermerek dengan netto ≤ 25 kg dikenakan BK sebesar USD 0 per ton, sesuai dengan Kepmendag Nomor 1485 Tahun 2025 yang mencantumkan daftar merek resmi produk RBD palm olein.

Isy Karim menjelaskan bahwa penurunan HR CPO ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk peningkatan produksi di Malaysia, proyeksi penurunan permintaan dari India, serta penguatan nilai dolar AS.

Sementara itu, Harga Referensi biji kakao untuk Juni 2025 melonjak menjadi USD 9.591,52 per ton, naik USD 1.207,77 atau 14,41 persen dari Mei. Kenaikan ini turut mendorong Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi USD 9.127 per ton, meningkat 14,82 persen dari bulan sebelumnya.

Kementerian mencatat bahwa lonjakan harga kakao global disebabkan oleh penurunan produksi di wilayah Afrika Barat, akibat curah hujan yang tinggi. Meski demikian, tarif BK biji kakao tetap sebesar 15 persen, sesuai PMK Nomor 38 Tahun 2024.

Adapun HPE produk kulit untuk Juni 2025 tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Namun, terdapat kenaikan HPE produk kayu untuk jenis tertentu, seperti kayu olahan meranti dan rimba campuran, serta kayu dari hutan tanaman seperti pinus, jati putih, akasia, sengon, dan lainnya. Sebaliknya, HPE kayu jenis merbau, eboni, dan jati mengalami penurunan.

Ketentuan terkait HPE biji kakao, produk kulit, dan produk kayu ini diatur dalam Kepmendag Nomor 1483 Tahun 2025.

Exit mobile version