JAKARTA-–Harga minyak goreng di pasar tradisional Jakarta menurut Info Pangan Jakarta pada Kamis, 23 Desember tercatat Rp19.555 per liter. Sejumlah pelaku UKM yang ditemui Peluang mengaku harga mencapai Rp40 ribu untuk minyak goreng kemasan 2 liter atau Rp20 ribu per liter.
Pada minggu kedua Desember 2021, harga minyak goreng curah secara nasional rata-rata 18.307 rupiah per liter atau naik 2,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan minyak goreng kemasan mencapai 18.249 rupiah per kg atau naik 6,94 persen (mtm).
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan kenaikan harga minyak goreng di pasar masih terbilang wajar. Sebab, kenaikan harga terjadi sejalan dengan mekanisme pasar, yaitu karena kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO). Kenaikan harga CPO terjadi seiring dengan membaiknya permintaan di tengah pemulihan ekonomi.
“Saya cek di pasar beberapa kali , harga-harganya, sempat naik, sempat turun juga. Fluktuasi cukup kondusif dalam harga yang tidak terlalu tinggi,” ujar Jerry di acara Temu Pembeli & Penjual Pengelola SRG dan Pengusaha Ritel, Rabu (22/12).
Wamendag mengatakan kenaikan harga minyak goreng cenderung siginifikan pada minyak yang ada di dalam kemasan. Sementara minyak goreng curah dengan kemasan sederhana tidak terlalu tinggi. Bahkan, beberapa di antaranya cenderung stabil.
Pemerintah juga sudah melakukan intervensi berupa penggelontoran minyak goreng sebanyak 11 juta liter dengan harga Rp14 ribu per kemasan. Langkah ini sudah cukup bisa menjaga ketersediaan pasokan minyak sehingga diharapkan harga minyak ikut turun ke depan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan penyaluran 11 juta liter ke pasar sudah terealisasi 50 persen. Hanya saja penyaluran mungkin agak lambat, namun ini murni terjadi karena mekanisme produksi.
“Karena proses produksi atau membuat kemasan sederhana ada waktu proses, logsitik, pengiriman barang ke daerah-daerah,” jelas Roy pada kesempatan yang sama.
Dia memastikan peritel dan produsen akan mempercepat penyaluran minyak goreng tersebut. Targetnya, penyaluran 11 juta liter akan selesai pada minggu pertama atau minggu kedua Januari 2022.
Peritel juga masih dihadapkan pada tingginya harga minyak goreng dalam kemasan di pasar. Khususnya dari merek-merek tertentu.