KEDIRI—Para perajin tahu di Kabupaten Kediri mulai menjerit. Pasalnya harga kedelai impor yang tadinya hanya Rp9.500 per kilogram, sementara pada November hingga Desember 2021, melejit menjadi Rp11.500.
Lonjakan ini menurut Ketua Kelompok UMKM Kelud Mandiri, yang juga pengusaha tahu di Desa Yoyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Gatot Siswanto merupakan imbas dari naiknya harga kedelai di tingka internasional. Kenaikan ini merugikan para perajin tahu.
“Padahal hitungan BEP berada di kisaran harga maksimal Rp10.000 per kilogram. Ini bikin kami para perajin tahu kuning bingung dan resah,” ujar Gatot, Rabu (16/2/22).
Kondisi ini membuat perajin terpaksa menaikkan harga jual tahu kuning dari Rp900 per potong menjadi Rp1.000. Selain itu perajin juga melakukan penurunan produksi dari per hari sekitar 3 kuintal menjadi 240 kilogram setiap hari,” kata dia.
Meskipun demikian, Gatot menampik ajakan mogok kerja yang diserukan sejumlah perajin dari berbagai daerahi.
“Ancaman mogok kerja di sini nggak ada. Anggota kami berjumlah ratusan perajin, semuanya tetap memilih bekerja namun ya itu tadi disini hanya mengeluh tapi tidak sampai melakukan mogok produksi,” paparnya.
Meskipun demikian Gatot berharap, pemerintah segera mengambil kebijakan untuk menurunkan harga kedelai.
“Saat ini harga minyak goreng juga masih tinggi. Kami khawatir usaha kami akan gulung tikar bila keadaan harga kedelai dan minyak goreng tidak segera turun,” tutupnya.