hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Akankah Harga Emas Akan Turun Ketika Negosiasi Tarif Trump Berakhir?

Akankah Harga Emas Akan Turun Ketika Negosiasi Tarif Trump Berakhir?
ilustrasi/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Setelah pengumuman penundaan penerapan tarif baru AS yang semula dijadwalkan mulai 9 Juli 2025 menjadi 1 Agustus 2025, harga emas sempat turun karena permintaan safe haven berkurang dan dolar AS menguat.

Penguatan dolar didukung oleh kebijakan bank sentral AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya hingga September mendatang. Di samping itu naiknya imbal hasil Obligasi AS turut mendukung naiknya dolar.

Harga emas dunia memang sempat merosot lebih dari 1% pada awal Juli 2025, terdorong oleh optimisme pasar terhadap kesepakatan perdagangan AS dengan beberapa mitra dagang dan penguatan dolar serta imbal hasil obligasi AS yang membuat emas kurang menarik sebagai aset non-yielding.

Namun, ancaman tarif baru dari Trump yang akan berlaku mulai Agustus tetap menjadi faktor risiko yang dapat mendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe haven.

Secara fundamental, ketegangan perdagangan dan kebijakan tarif AS yang berlanjut cenderung meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan inflasi.

Meski demikian, kebijakan moneter The Fed yang cenderung mengetatkan suku bunga dapat menekan harga emas karena imbal hasil obligasi yang lebih menarik bagi investor dibandingkan emas.

Para analis memperkirakan jika harga emas gagal menembus support sekitar USD 3.245 per troy ounce, ada potensi rebound menuju level resistance di sekitar USD 3.365 per troy ounce. Hal ini menunjukkan adanya peluang kenaikan harga emas dalam jangka menengah, terutama jika ketegangan perdagangan dan ketidakpastian global meningkat.

Namun bila AS berhasil mengendalikan keadaan, hal itu dapat memberi peluang bagi equity market untuk booming. Sebelumnya, saat pengumuman kesepakatan sementara pengurangan tarif, harga emas turun sekitar 3% dari level tertinggi sebelumnya di atas USD 3.500 per troy ounce menjadi sekitar USD 3.225 per troy ounce.

Meskipun terjadi penurunan jangka pendek, secara fundamental harga emas tetap memiliki potensi kenaikan jangka panjang. Faktor-faktor seperti diversifikasi cadangan bank sentral ke emas, ketidakpastian geopolitik yang masih ada, dan risiko inflasi tetap mendukung permintaan emas sebagai lindung nilai (safe haven).

Harga emas berpeluang turun saat negosiasi tarif berakhir atau ada kesepakatan karena sentimen risiko membaik dan investor beralih ke aset berisiko.

Namun, potensi kenaikan jangka panjang tetap ada karena faktor fundamental ekonomi dan geopolitik yang mendukung permintaan emas.

Harga emas cenderung bergerak volatil dan akan dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi lanjutan, kebijakan moneter, dan dinamika geopolitik global.

Investor disarankan untuk memantau perkembangan negosiasi tarif dan kondisi pasar global secara cermat untuk menentukan strategi investasi emas yang tepat

PT. Octa Investama Berjangka (OIB) menyediakan pelatihan tanpa dikenakan biaya, disamping itu Anda akan mendapatkan akun demo yang dapat digunakan untuk latihan bertransaksi terhadap produk komoditas, index saham global maupun pasar keuangan melalui Bursa Berjangka secara live.

OIB merupakan perusahaan yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut: octa.co.id

Disclaimer : Perdagangan berjangka komoditi memiliki potensi keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi

pasang iklan di sini