octa vaganza

Harga Emas Dunia Tembus US$3.440 per Ounce Usai Serangan Israel ke Iran, Tren Bullish Berlanjut?

PeluangNews, Jakarta – Harga emas dunia melesat tajam setelah Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan target militer Iran pada Jumat, 13 Juni 2025. Ketegangan geopolitik yang meningkat drastis di Timur Tengah ini mendorong lonjakan permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven), termasuk emas, dolar AS, dan yen Jepang.

Berdasarkan data pasar, harga emas spot naik 1,3 persen ke level US$3.440,30 per ounce, menyentuh posisi tertinggi sejak April 2025. Sepanjang sepekan terakhir, logam mulia tersebut telah menguat lebih dari 3,4 persen, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik militer di kawasan kaya minyak itu.

Emas Kembali Menjadi Primadona Safe Haven

Kenaikan harga emas yang signifikan ini mencerminkan pola klasik pelarian modal saat risiko geopolitik melonjak. Konflik Israel-Iran meningkatkan kemungkinan perang regional yang lebih luas, sehingga memicu permintaan terhadap aset yang dianggap aman dan tahan terhadap gejolak pasar.

Harga Emas Dunia Tembus

Sejumlah analis mencatat bahwa potensi gangguan pada rantai pasokan energi global, terutama minyak mentah dari Iran, turut memperkuat ekspektasi inflasi. Kondisi ini mendorong investor global memperbesar eksposur ke instrumen komoditas seperti emas sebagai lindung nilai inflasi (inflation hedge).

Harga Emas Dunia Tembus

“Selama ketegangan tidak mereda, harga emas kemungkinan akan tetap menguat. Ini menjadi momentum bagi investor untuk mengamankan portofolio mereka dari risiko makro dan geopolitik,” kata sejumlah analisis.

Proyeksi Harga Emas: Menguji Level US$3.500 ke Atas?

Para analis memperkirakan tren bullish harga emas masih berpotensi berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah. Jika Iran membalas serangan Israel dan konflik memanas, harga emas diprediksi akan menguji level resistance selanjutnya di kisaran US$3.500, US$3.600, bahkan US$3.740 per ounce.

Selain faktor geopolitik, arah kebijakan moneter global juga akan menjadi penentu penting. Spekulasi mengenai penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam beberapa bulan ke depan bisa memperlemah dolar AS dan memberi ruang lebih bagi reli harga emas.

Namun di sisi lain, level US$3.400 kini menjadi batas psikologis penting. Penurunan harga di bawah titik ini diperkirakan akan tertahan selama konflik Timur Tengah belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kesimpulan: Arah Emas Bergantung pada Stabilitas Global

  • Harga emas dunia saat ini berada di titik tertinggi dua bulan terakhir akibat memanasnya konflik Israel-Iran.
  • Potensi lanjutan kenaikan harga sangat tergantung pada dinamika geopolitik dan kebijakan moneter global.
  • Dalam situasi ketidakpastian tinggi, investor cenderung memilih emas, dolar AS, dan yen Jepang sebagai aset perlindungan nilai.

Untuk memahami lebih lanjut pergerakan pasar global dan cara memanfaatkan peluang di tengah gejolak ekonomi, PT Octa Investama Berjangka—pialang resmi di bawah pengawasan BAPPEBTI, OJK, dan Bank Indonesia—menyediakan pelatihan gratis serta akun demo untuk simulasi transaksi real-time di komoditas, forex, dan indeks global.

Harga Emas Dunia Tembus

💼 Daftar pelatihan dan akun demo:
👉 https://client.octa.co.id/register

Disclaimer: Investasi derivatif memiliki potensi keuntungan tinggi, namun juga mengandung risiko kerugian signifikan. Pelajari dan pahami dengan matang sebelum mengambil keputusan investasi. (RO/Aji)

Exit mobile version