
PeluangNews, Tangerang – Tangis haru mengiringi langkah Zenab (64) saat menginjakkan kaki di rumah barunya yang kini berdiri kokoh di sudut Kampung Legok Sukamaju, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Rumah sederhana namun layak huni ini menggantikan bangunan reot yang selama puluhan tahun menjadi tempat tinggalnya bersama suami dan anak angkat—bangunan tua tanpa kamar mandi, tanpa atap yang utuh, dan kerap digenangi air hujan.
Momen penuh haru itu terjadi pada Kamis, 12 Juni 2025. Doa panjang yang selama ini dipanjatkan Zenab akhirnya dijawab melalui tangan-tangan dermawan. Melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) ke-530, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) bekerja sama dengan PT PIK 2 menyerahkan satu unit rumah layak kepada Zenab. Bagi Zenab, rumah ini bukan sekadar tempat berteduh, tapi simbol dari harapan baru dan kehidupan yang lebih bermartabat.
Sebuah Rumah, Sebuah Kehidupan Baru
Acara penyerahan rumah dihadiri oleh berbagai pihak yang turut mendukung program ini. Hadir mewakili Bupati Tangerang, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Muhammad Solehudin, menyampaikan bahwa rumah yang diberikan bukan sekadar bangunan fisik, melainkan juga investasi sosial.
“HRSH bukan hanya tentang memberi tempat tinggal. Ini adalah bentuk nyata cinta, perhatian, dan kerja bersama. Semoga rumah ini menjadi awal kehidupan yang lebih sejahtera,” ujar Solehudin dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Sekretaris Desa Legok Sukamaju, Nabawi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak atas kepedulian mereka terhadap warganya.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Rumah ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat kita,” ujarnya.
Dari Mimpi Menjadi Nyata
Keluarga kecil Zenab selama ini menggantungkan hidup dari penghasilan sang suami yang bekerja sebagai penjaring ikan. Pendapatan harian yang tak menentu, hanya sekitar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, membuat mimpi memiliki rumah yang layak terasa begitu jauh. Namun, melalui semangat infaq anggota Kopsyah BMI dan dukungan dana CSR dari PT PIK 2 sebesar Rp30 juta, mimpi itu akhirnya terwujud.
Endang Samdawi, Manajer Area 01 Kopsyah BMI, dan Ranti Maulida, Manajer Cabang Kemiri, turut hadir dalam seremoni penyerahan rumah tersebut. Mereka menyaksikan langsung senyum penuh syukur dari Zenab yang kini tak lagi takut jika hujan turun di malam hari.
Menjaga Amanah, Menolak Rentenir
Casmita, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Koperasi BMI Group yang hadir mewakili Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar menjauhi praktik ekonomi yang merugikan, seperti pinjaman online ilegal dan rentenir berkedok koperasi.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Rumah ini adalah amanah, tolong dijaga dan dirawat sebagai bentuk syukur. Dan yang lebih penting, jangan sampai kembali terjerat utang yang mencekik. Kita harus saling menjaga,” pesan Casmita.
Lebih dari Sekadar Atap dan Dinding
Bagi Zenab, rumah ini lebih dari sekadar atap dan dinding. Ia adalah harapan yang kembali hidup, martabat yang dipulihkan, dan bukti bahwa di tengah keterbatasan, masih ada tangan-tangan yang mau menggenggam dan mengangkat sesama.
“Saya tidak tahu harus berkata apa selain terima kasih. Rumah ini adalah anugerah besar untuk saya dan keluarga,” ucap Zenab dengan mata berkaca-kaca.
Program HRSH ke-530 menjadi satu lagi kisah nyata tentang bagaimana gotong royong dan kepedulian sosial mampu mengubah kehidupan seseorang secara nyata. Di tengah hiruk-pikuk dunia, sebuah rumah sederhana telah menjadi lambang kemenangan cinta dan kemanusiaan. (RO/Aji)