hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hamzah Haz, Penjaga APBN Periode 1990 Hingga 2000-an

Hamzah Haz, Penjaga APBN Periode 1990 Hingga 2000-an/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Hamzah Haz meninggal dunia, pada hari ini, Rabu (24/7/2024).

Wakil Presiden Ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan ucapan belasungkawanya atas kepergian Hamzah Haz.

Menurut JK, Hamzah Haz merupakan salah satu toloh yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Pasalnya, Hamzah pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Ke-9 yang saat itu mendampingi Presiden Megawati Soekarno Putri pada masa kepemimpinannya.

Bahkan, kata JK, Hamzah ialah sosok yang tepat untuk menempati banyak posisi, salah satunya yaitu sebagai ketua di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kami semua mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya ke rahmatullah almarhum Doktor Hamzah Haz. Beliau membaktikan dirinya sebagai politisi, cendekiawan, dan juga tokoh Islam yang baik di Indonesia,” ujarnya.

Senada dengan Jusuf Kalla, Guru Besar Ilmu Ekonomi yang juga merupakan Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini juga menyampaikan dukacitanya yang mendalam atas kepergian Hamzah Haz.

Menurut Didik, Hamzah Haz adalah sosok pemimpin yang matang dan wakil presiden yang negarawan, pemikir, dan menyukai gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik maupun ekonomi.

Bahkan, ia menilai bahwa Hamzah merupakan seorang penjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada periode 1990 dan 2000-an.

“Komitmennya terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tidak meninggalkan aspek realitas dan rasional. Berbeda dengan pemimpin yang idealis utopis, yang tidak berpijak pada kenyataan. Sebagai contoh, 20 tahun lalu terjadi krisis APBN, Hamzah Haz pun turun gunung untuk ikut menyelesaikannya,” ujar Didik dalam keterangan yang diterima Peluang News, Rabu (24/7/2024).

“Padahal, pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005 kerap terjadi pro kontra terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memuncak dan mengarah ke krisis politiik. Hamzah Haz terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik,” tambahnya.

Selain itu, kata Didik, Hamzah Haz juga turut berperan dalam mendinginkan suasana pada momen tersebut dan merupakan pemimpin yang pro kebijakan yang berbasis evidence atau evidence based policy.

“Jika politik populis yang anti rasional dijalankan oleh partai politik, maka pro kontra tersebut akan mengarah kepada krisis politik dan akan membuat masalah baru gabungan krisis APBN, krisis politik dan meluas menjadi krisis ekonomi rakyat. Namun, apa yang dilakukan politisi sekarang ini? mengeruk APBN dan mendulang utang di luar kemampuan,” tutur Didik.

“Seharusnya Sri Mulyani (Menkeu) bisa berdiri rasional dalam kebijakan seperti halnya Hamzah Haz. Tetapi kasus Perpu 01 dan utang 1520 triliun rupiah pada 2020 dengan alasan covid pun merupakan kesalahan sejarah keputusan APBN yang dampaknya bisa sampai 2-3 periode ke presidenan,” sambungnya.

Oleh karena itu, Didik sangat menyesalkan kepergian Hamzah Haz karena menurutnya saat ini tidak ada lagi penjaga APBN yang tekun dan baik seperti mendiang.

“Saat ini APBN rusak pada sisi penerimaan, sekaligus lebih rusak pada sisi pengeluarannya. Selain rusak karena kesalahan politik dan kebijakan di pusat, APBN pun juga kerap menjadi target korupsi dan bancakan yang masif di banyak daerah kabupaten/kota, provinsi, serta di banyak kementrian dan lembaga negara,” tukasnya.

Sebagai informasi, Hamzah Haz merupakan Wakil Presiden (Wapres) ke-9 Republik Indonesia yang mendampingi Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri pada periode 2001-2004.

Hamzah mengawali kariernya sebagai guru pada 1960 dan menjadi wartawan surat kabar Bebas di Pontianak hingga menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat (Kalbar).

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie dan pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI serta Menko Kesra era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Selain itu, Hamzah Haz juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP pada periode 1998 hingga 2007 silam.

pasang iklan di sini