hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Hama Belalang Ancam Jagung di Sumba Tengah

SUMBA TENGAH—Meningkatnya populasi belalang kembara (Locusta migratoria) di Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT)  memberikan ancaman bagi tanaman jagung di Desa Tanambanas, Tanambanas Barat, Tanambanas Selatan, Lenang dan Lenang Selatan. 

Guna mengtisipasi makin meluas penyebaran hama tersebut, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu mengerahkan seluruh jajaran terkait seperti Dinas Pertanian, UPT Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta BPD Kabupaten untuk mengendalikan hama belalang kembara.

“Sedini mungkin hama belalang ini harus dikendalikan sebelum membentuk kelompok yang lebih besar dan merusak produksi tanaman jagung,” ujar Paulus, Minggu (14/3/21).

Belalang kembara, merupakan spesies polimorfik yang mengalami tiga kali transformasi populasi yaitu fase soliter, fase transisi, dan fase gregarius. Serangga ini dapat berubah dari fase soliter menjadi fase gregarius jika terjadi kenaikan kepadatan populasi sehingga belalang kembara fase soliter saling berdekatan dan beragregasi.

Dalam fase soliter, belalang kembara bukanlah merupakan hama yang merusak karena populasinya berada di bawah ambang luka ekonomi dan perilakunya tidak rakus. Tahap berikutnya fase transisi, yaitu ketika populasi belalang kembara sudah cukup tinggi dan mulai membentuk kelompok-kelompok kecil.

Fase transisi, sudah perlu diwaspadai karena apabila kondisi lingkungan mendukung maka belalang kembara akan membentuk fase gregrarius. Fase gregarius, merupakan fase ketika kelompok-kelompok belalang kembara telah bergabung dan membentuk gerombolan besar yang sangat rakus dan merusak.

Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Provinsi NTT Gabriel Bara Beni meminta  petugas Pengendali OPT untuk segera melakukan pengendalian hama belalang dengan insektisida.

“Pengendalian harus dilakukan sedini mungkin sebelum belalang kembara membentuk gerombolan besar yang sangat merusak. Akan lebih mudah jika pengendalian dilakukan pada saat serangga masih kecil atau instar awal karena pergerakannya masih terbatas,” paparnya.

Gerakan pengendalian hama belalang telah dilakukan oleh tim Direktorat Perlindungan, Dinas Pertanian Sumba Tengah, BPD Sumba Tengah, UPT PTPHP, petugas lapangan dan juga masyarakat yang berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay.

Secara kumulatif, spot serangan belalang kembara di beberapa desa sementara ini dilaporkan sejumlah 500 ha. Luas pengendalian hama belalang yang telah dilakukan hingga saat ini seluas 1.365 ha..

“Kami menggunakan insektisida yang berbahan aktif beta sipermetrin untuk mengendalikan populasi belalang. Insektisida ini dapat membunuh serangga dengan cepat dan memiliki kadar toksisitas rendah terhadap mamalia,” pungkasnya.

pasang iklan di sini