JAKARTA-—Beberapa waktu lalu Purwanti Eka Murti bersama beberapa kawannya merintis bisnis kuliner gudeg. Kawannya ahli membuat gudeg dengan cita rasa asli gudeg Solo. Awalnya mereka berjualan secara offline, ikut dalam acara bazar, car free day dan menerima pesanan.
“Kami sempat membuka toko, tetapi harga sewa toko naik terus, sehingga kami pertimbangkan untuk berhenti. Kami memutuskan untuk menjual secara daring (online) dan sudah berjalan kira-kira enam bulan ini,” ujar perempuan yang karib dipanggil Anty ini kepada Peluang, Senin (7/1/2019).
Tiga emak-emak ini masing-masing Anty, Farida dan Yunita memilih gudeg karena mereka berpandangan bisnis makanan khas daerah cukup diminati pasar.
“Kami yakin produk gudeg kami bisa diterima pasar,” ucap warga Bekasi ini.
Modal mereka untuk usaha awalnya sekitar 500 ribu rupiah hanya untuk pembelian bahan baku. “Kalau peralatan masak menggunakan peralatan dapur yang sudah kami miliki untuk masak masakan rumah sehari-hari,” imbuh dia
Anty dan kawan-kawannya menjual gudegnya bervariasi mulai 10 ribu rupiah/paket, yaitu untuk gudeg krecek, gudeg krecek telor 15 ribu rupiah, gudeg krecek opor ayam 25 ribu rupiah dan komplit Rp35 ribu. Selain itu terdapat paket besek yang dibandrol antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.
“Pesanan tertinggi pernah berapa porsi per hari pernah mencapai 50 paket nasi gudeg. Kami baru mampu menerima pesanan sejumlah itu, karena ketersediaan bahan baku dan kapasitas peralatan masak yang ada,” ungkap Anty.
Dikatakannya bisnisnya menghadapi hendala utama, yaitu ketersediaan bahan baku gudeg yakni nangka muda yang cocok buat dimasak gudeg. Jika pesanan mendadak sulit mendapatkannya.
“Jika dapat pesanan banyak ternyata bahan baku langka di pasaran. Sehingga kami tidak dapat memenuhinya,” kata dia.
Produk Gudeg Nikmat-Foto: Dokumentasi pribadi.Ke depannya Anty dan kawan-kawannya membuat pemasaran secara daring lebih masif dan menggunakan jasa Gofood (Irvan sjafari).