hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Gudang Bulog NTB Jadi Andalan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

PeluangNews, Jakarta-Gudang Bulog Dasan Cermen, Divre Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi saksi keseriusan pemerintah dalam menyerap hasil panen petani lokal. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meninjau langsung aktivitas pengadaan gabah dan jagung di gudang tersebut pada Sabtu (2/8/2025) dan memberikan apresiasi atas kinerja Bulog NTB.

Gudang Bulog di sini tadi saya lihat pengadaan dalam negerinya sudah sangat baik. Jadi terima kasih sama Bapak/Ibu Pimwil, Pimca, Kepala Gudang. Karena apa yang dilakukan Bulog hari ini, dengan membeli gabah petani kemudian digiling masuk dengan harga Rp6.500. Kemudian jagung juga harga minimal Rp5.500,” kata Arief, dalam keterangan resminya, (4/8/2025).

Ia menegaskan, jagung dengan kadar air 18–20 persen tetap dihargai layak, dengan tambahan Rp900 per kilogram. “Dengan begitu harga jagung di tingkat petani menjadi Rp6.400 per kilogram. Ini sangat membantu para petani yang ada di Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, saya rasa Lombok Timur juga ada, hingga di Sumbawa, Bima, Dompu,” ujarnya.

Arief juga mengungkap peran jagung NTB yang penting bagi peternakan unggas di Jawa. “Saya mau terima kasih sama teman-teman petani NTB, termasuk Sumbawa, karena peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah terbantu oleh jagung-jagung yang kita bawa ke sana saat di sana tidak panen. Sinergi seperti ini yang harusnya bisa dikerjakan ke depan,” jelasnya.

Data per 2 Agustus 2025 mencatat stok beras di Gudang Bulog Dasan Cermen mencapai 13.315,29 ton, terdiri dari 13.299 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 16,29 ton beras komersial. Target penyerapan dalam negeri setara beras mencapai 174,30 ribu ton, dengan realisasi 169,67 ribu ton. Untuk jagung, dari target 78 ribu ton, realisasi sementara 25 ribu ton.

Arief juga mendorong pemanfaatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai penghubung petani dengan Bulog. “Sepanjang produk spesifikasinya baik, bisa masuk ke Bulog. Kopdes siap menjadi standby buyer,” tegasnya.

Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Sri Muniati, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah. “Insya Allah untuk gabah dan beras kurang 3 persen lagi dari target. Untuk jagung, menghadapi panen Agustus–September, kami optimis bisa menyelesaikan seluruh target,” ujarnya.

Sri menambahkan, penyaluran bantuan pangan hampir tuntas di Lombok Tengah, sementara beras SPHP sudah mulai disalurkan secara masif di pasar tradisional. “Dukungan pemerintah sudah hampir kita selesaikan. Untuk SPHP, Bulog sudah mulai penyaluran masif, khususnya di pengecer pasar tradisional,” pungkasnya.

pasang iklan di sini